Metrotvnews.com, Jakarta: Hingga Senin (27/8) hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum menerima laporan tentang insiden wasit karate Indonesia, Donald Pieter Luther, yang dipukul membabi buta oleh empat polisi Malaysia. Pemerintah akan melihat dan menunggu laporan yang lebih lengkap dari Malaysia.
Hal tersebut diutarakan Juru Bicara Kepresidenen Andi Mallarangeng di Jakarta, Senin (27/8). Ketua Delegasi Wasit Karateka Indonesia Donald Pieter dianiaya oleh empat polisi Malaysia hingga mengalami luka-luka. Donald kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tunku Jafar, Seremban, Malaysia, untuk menerima perawatan medis.
Donald dianiaya polisi berpakaian preman ketika akan kembali ke hotel seusai memimpin rapat dengan tim wasit Indonesia, Jum'at dini hari lalu. Menurut Donald, dia mengadakan rapat persiapan dengan wasit karateka Indonesia di sebuah hotel di Nilai, Negeri Sembilan, Kamis malam hingga Jum'at dini hari lalu.(DOR)
Hal tersebut diutarakan Juru Bicara Kepresidenen Andi Mallarangeng di Jakarta, Senin (27/8). Ketua Delegasi Wasit Karateka Indonesia Donald Pieter dianiaya oleh empat polisi Malaysia hingga mengalami luka-luka. Donald kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tunku Jafar, Seremban, Malaysia, untuk menerima perawatan medis.
Donald dianiaya polisi berpakaian preman ketika akan kembali ke hotel seusai memimpin rapat dengan tim wasit Indonesia, Jum'at dini hari lalu. Menurut Donald, dia mengadakan rapat persiapan dengan wasit karateka Indonesia di sebuah hotel di Nilai, Negeri Sembilan, Kamis malam hingga Jum'at dini hari lalu.(DOR)
Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault melaporkan kasus pemukulan wasit karate Indonesia di Malaysia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (27/8). Menurut Adhyaksa, insiden pemukulan itu terjadi ketika korban, Donald Piter Luther baru saja selesai memimpin rapat wasit Indonesia yang sedang bertugas di kejuaraan karate se-Asia di Negeri Sembilan, Malaysia. Akibatnya, Donald menderita luka-luka akibat dianiaya lima polisi Malaysia yang mengira Donald sebagai pendatang ilegal.
Sebagai bentuk protes, kontingen Indonesia menarik diri dari kejuaraan tersebut. Tindakan ini didukung sepenuhnya oleh Menpora. Lebih lanjut, Menpora menyatakan tidak bisa menerima perlakuan tersebut. Ia mengaku telah menghubungi Menteri Olahraga Malaysia dan meminta agar kasus ini diusut tuntas.(NTF)
1 comment:
Semoga Pak Colopito kembali sembuh dan sihat.
Pasukan kepolisian Malaysia memang biadap dan sebagai orang Malaysia, saya cukup sedih dengan pengalaman Pak Colopito. Harap-harap insiden ini tidak menjejaskan hubungan baik sesama rakyat dua negara. Ini karena orang tempatan pun sering dianiayai oleh segelintir polisi Malaysia yang korup. Kumpulan yang sama juga sering memeras uang dari pekerja negara jiran yang sama ada sah atau tidak melalui ancaman keganasan.
Kami orang Malaysia sudah banyak kali mendesak kepada pemerintah agar membersihkan pasukan kepolisian namun hingga hari ini tidak kedengaran ada pegawai yang dipecat.
Post a Comment