Saturday, September 1, 2007

Atrean Truk di Merak Sejak 23 Agustus 2007

Atrean Truk di Merak
Sementara itu, antrean truk yang hendak menyeberang di lintas Merak-Bakauheni, sampai Rabu (29/8) pukul 14.15 WIB masih sekitar 12 kilometer (km), menyusul terhentinya 13 kapal di lintas itu sejak 23 Agustus 2007.
Pantauan Antara di jalan Tol Merak, Banten dari arah Jakarta, khususnya di km 92, Rabu, ekor kemacetan sudah terlihat. Jarak sepanjang itu diasumsikan, di Tol Merak saja sudah delapan km dan dari gerbang Tol Merak, pintu Cilegon Barat hingga pelabuhan Merak sekitar empat km sehingga total sekitar 12 km.
Petugas yang berada di kiri jalan tol memberikan himbauan kepada pengguna mobil niaga, selain truk, untuk berputar arah dan keluar dari Pintu tol Cilegon Timur.
Isyarat bakal meningkatnya kemacetan dan antrian ini sebelumnya disampaikan manajer Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, Winanda, menyusul rusaknya satu kapal lagi sejak pukul 01.00 WIB dini hari (29/8).
Kami pastikan, dengan hanya 12 kapal beroperasi hari ini. Antiran akan makin parah, katanya.
Satu kapal yang rusak dan keluar lintasan sejak pukul 01.00 WIB dini hari (29/8) itu adalah Prima NS milik PT Jembatan Madura. Kapal buatan 1992 tersebut berkapasitas 1.006 penumpang dan rusak saat mengangkut kendaraan sebanyak 45 unit. Kapal itu rusak dan masuk docking mendadak, katanya.
Sejak 23 Agustus 2007, kapal yang melayani di lintas Merak-Bakauheni hanya 16 unit dari kondisi normal minimal 18 kapal, kemudian pada 24 Agustus makin parah karena hanya 14 unit kapal.
Selanjutnya, pada 27 Agustus hanya 13 kapal. 13 kapal itu karena harus menjalani perawatan antara lain tujuh kapal docking, dua rusak, empat perawatan sementara, katanya.
Akibatnya, kondisi pelayanan terganggu, terutama dari Merak menuju Bakauheni seperti antrian truk 5-10 km. Bahkan, dari pintu keluar tol Merak, kemacetan sudah terjadi.
Truk-truk yang hendak melintas terpaksa antri dari 1,5 hari hingga tiga hari. Pemerintah baru berencana mengatur jadwal docking kapal, tetapi belum jelas kapan kebijakan itu akan diterapkan. Untuk tahap awal dan langkah darurat tujuh kapal dari lintasan lain di Sumatera dan Jawa akan diperbantukan seperti KM Dharma Ferry III dari Surabaya dan KMP Raja Enggano dari PT ASDP Cabang Bengkulu, katanya seraya menambahkan, kapal-kapal itu diperkirakan siap bergabung mulai 30-31 Agustus.
Sebelumnya, tujuh kapal sudah masuk docking yakni BSP III milik PT BSP, Mufidah milik PT Jemla Ferry, NS Bahagia, NS Agung yang dioperasikan PT Putra Master. Kemudian kapal Mitra NS milik PT Jembatan Madura, HM Baruna I milik PT B. Sarana P. HM dan Tri Buana I milik PT Tribuana A. Nusa.
Selain itu, terdapat tiga kapal yang rusak dan masuk dalam perawatan yakni BSP II milik PT BSP, NS Dharma dan NS Mulia milik PT Putra Master. Dua kapal yang rusak permanen adalah BSP I milik PT BSP dan NS Setia milik PT Putra Master.

Hingga Rabu (29/8) dini hari antrean panjang kendaraan masih terjadi di Pelabuhan Merak, Banten. Ratusan truk nampak masih berjejer di ruas jalan menuju Pelabuhan Merak. Antrean tersebut menimbulkan kemacetang panjang hingga belasan kilometer.
Kekusutan ini makin menjadi-jadi karena ratusan truk yang hendak menyeberang menuju Bakauheni masih terus berdatangan. Akibat, terhambatnya arus penyeberangan ini, ratusan supir dan awak truk terpaksa menginap di pelabuhan. Untuk mengurangi antrean, Direktur Utama Angkutan Sungai, Danau dan Pelabuhan (ASDP) Sumiarso Sony mengatakan, pihaknya akan mendatangkan satu kapal roro dari Surabaya. Kapal tersebut akan dioperasikan mulai Jum'at mendatang.
Ahmad Zaini - Newsroom, Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal telah menetapkan untuk melakukan penambahan kapal angkutan mengatasi antrian panjang di Pelabuhan Merak-Bakauheni.
Saat ini baru tersedia 16 kapal dan akan didatangkan terus kapal-kapal baru setiap harinya. Sehingga pada Senin pekan depan kondisi di Merak diperkirakan sudah normal kembali. Hal ini terkait terjadinya antrian panjang angkutan kendaraan, khususnya truk di Pelabuhan Merak Banten.
Demikian disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub), Jusman Syafii Djamal ketika dikonfirmasi ELSHINTA, Kamis (30/8) pagi ini.
Ia mengatakan, masalah utama antrian panjang yang terjadi di Pelabuhan Merak Banten ini karena kurangnya kapal penyebrangan. Biasanya kapal penyebrangan tersedia 24 kapal. Namun terjadi penurunan sebanyak 12 kapal, kemudian naik menjadi 14 kapal.
Menhub menjelaskan, hari ini pihaknya kembali mendatangkan dua kapal bantuan. Sehingga total kapal penyebrangan saat ini berjumlah menjadi 16 kapal. Namun demikian, diharapkan Jumat (31/8) besok akan didatangkan kembali satu kapal bantuan.
"Dengan cara penambahan kapal secara perlahan-lahan dan setelah kita lihat dari kapasitas yang tersedia maka diperkirakan antrian itu akan selesai Senin minggu depan," ujar Jusman.
Selain mendatangkan kapal bantuan, pihaknya akan mendahulukan angkutan sembako, bus dan kendaraan pribadi untuk menghindari terjadinya kembali antrian panjang di Pelabuhan Merak-Bakauheni.
Namun karena jumlah truk sangat banyak maka antrian kendaraan tersebut hingga kini masih terus terjadi. "Saya kira mohon dimaafkan kepada para supir untuk dapat bersabar," ucap Menhub. (dir)
Lebih baik kapal TNI dioperasikan untuk membantu, supir truk senang, TNI pun mendapatkan uang untuk operasional kapal dan untuk membantu TNI.

No comments: