Monday, October 29, 2007

Presiden SBY luncurkan Album "Rinduku Padamu"

Album "Rinduku Padamu" karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (28/10) malam diluncurkan secara resmi di Hall Jakarta International Expo Bandar Kemayoran, Jakarta. Peluncuran album lagu karya SBY ini dibarengi dengan Malam Kekayaan Intelektual (HAKI) dan peringatan Sumpah Pemuda 2007.

Lagu-lagu karya Presiden Yudhoyono itu dibawakan oleh sejumlah artis penyanyi antara lain Dharma Oratmangun, personil AB Three Widi Mulya, Kris Patty, dan Ebiet G Ade.

Acara itu dihadiri juga oleh Ibu Negara Ny Ani Bambang Yudhoyono, sejumlah menteri di antaranya Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Dalam acara itu hadir pula Ketua Umum Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (Pappri) Dharma Oratmangun, dan puluhan pencipta lagu dan penata musik lainnya.

Lagu karya Presiden Yudhoyono dalam album itu ada 10 lagu. Mulai dari yang berjudul
  1. Rinduku Padamu,
  2. Kasih Akupun Rindu,
  3. Mentari Bersinar,
  4. Kawan,
  5. Dendang di Malam Purnama,
  6. Mengarungi Keberkahan Tuhan,
  7. Hening,
  8. Kuasa Tuhan dan
  9. Selamat Berjuang".
Menurut pembawa acara Dewi Hughes dan Ferdi Hasan, diciptakan pada periode pertama kali tahun 2006 di kediaman pribadinya Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, saat kunjungan kerja di Merauke, Papua itu hingga setelah menghadiri pertemuan APEC di Sydney, Australia, September 2007 lalu.

Dalam sambutannya, Dharma Oratmangun mengingatkan pesan SBY saat masih menjadi Menko Polkam di era Presiden Megawati Soekarnoputri, yaitu mengenai perlawanan terhadap HAKI. "Waktu itu Bapak mengatakan, negara tidak boleh kalah melawan mafia pembajakan. Karena itu, saya ingatkan jika lagu-lagu karya Bapak besok sudah dibajak, maka Bapak harus membuktikan bahwa negara tidak boleh kalah melawan mafia itu," tandas Dharma.

Dharma juga memuji kesenimanan Presiden Yudhoyono di tenagh-tengah kesibukan kenegaraannya, masih bisa menciptakan karya yang lagu baik. "Kalau pemuda Wage Rudolp Supratman membawakan lagu Indonesia Raya dengan biola di bahu kanan, maka sekarang ini seorang asal Pacitan, Jawa Timur (tempat lahir Presiden), menghasilkan karya-karya yang baik, terutama bagi simbol HAKI," lanjut Dharma.

Adapun Mari Elka Pangestu, yang juga Ketua Harian Tim Nasional HAKI, mengatakan selain sumbangan para seniman musik dan pencipta lagu asal Indonesia memberikan kontribusi 4,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk pertumbuhan ekonomi, juga memuji Presiden yang telah menciptakan sejumlah karya lagu.

Dalam kesempatan itu, Presiden Yudhoyono juga menyerahkan karya asli lagu-lagunya dan mendapatkan sertifikat dan bukti pendaftaran karya cipta sebesar Rp 2 juta untuk 10 lagu karyanya. Presiden juga diangkat sebagai anggota kehormatan Pappri.

Malaysia Kembali "Bajak" Lagu Daerah Indonesia

Malaysia Kembali "Bajak" Lagu Daerah Indonesia di Osaka

Konsulat Jenderal RI di Osaka melayangkan surat protes kepada Direktur Malaysian Tourism Office di Osaka, menyusul penggunaan kembali lagu daerah Indonesia dalam acara Asia Festival 2007 yang berlangsung di Osaka pada pertengahan Oktober lalu.

Konsul Jenderal RI Pitono Purnomo mengemukakan hal itu di Tokyo, Kamis.

"Kami sudah mengirimkan surat protes kepada pihak Malaysia namun belum ada respon sama sekali dari mereka," katanya.

Pihak Konsulat juga sudah melakukan koordinasi dengan pejabat Departemen Luar Negeri RI di Jakarta serta petinggi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, termasuk Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Kuala Lumpur.

"Surat protes ini penting sebagai peringatan keras terhadap Malaysia agar tidak lagi sembarangan menggunakan lagu-lagu Indonesia. Kejadian ini nanti bisa diartikan negatif, misalnya seperti menantang Indonesia," ujarnya.

Oleh sebab itu, katanya, pihak konsulat buru-buru mengirimkan surat peringatan agar Malaysia bisa menahan diri agar hubungan kedua bangsa menjadi semakin memburuk. Terlebih kedua negara merupakan tetangga yang dekat.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa sebetulnya Indonesia tidak mempermasalahkan penggunaan lagu-lagu Indonesia oleh Negara lain, asalkan secara jujur memberikan penjelasan yang lengkap bahwa lagu tersebut berasal dari Indonesia.

"Kita sebetulnya bangga juga kalau lagu kita diperkenalkan oleh pihak lain, tetapi bukan begitu caranya," kata Pitono lagi.

Ia menegaskan bahwa kesengajaan mengubah sebagian lirik dan aransemen lagu oleh pihak Malaysia dapat mengakibatkan penonton beranggapan bahwa keseluruhan penampilan baik musik dan tariannya adalah tari dan musik dari Malaysia.

Asal Sumbar

Menurut informasi yang diperoleh, penggunaan lagu Indonesia itu diketahui saat berlangsungnya acara Asia Festival 2007 yang diikuti oleh Negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia pada 12-14 Oktober lalu.

Salah seorang staf konsulat Jenderal Osaka ketika itu tengah menyaksikan penampilan tim kesenian Malaysia "Cinta Sayang" pada 14 Oktober lalu. Salah satu tarian yang ditampilkan Malaysia menggunakan iringan musik yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar), yaitu "Indang Sungai Garinggiang".

Sebelum dan sesudahnya pihak Malaysian Tourism Office di Osaka yang mengelola penampilan tim kesenian tersebut sama sekali tidak memberi penjelasan bahwa lagu yang dipakai sebagai musik pengiring tarian itu adalah lagu yang berasal dari Indonesia.

Guna memastikan, pihak konjen RI Osaka menghubungi berbagai pihak di Jakarta dan juga tokoh-tokoh masyarakat asal Sumatera Barat dan diperoleh kepastian bahwa pencipta lagu "Indang Sungai Garinggiang" adalah Tiar Ramon, seniman musik dan penyanyi asal Sumbar pada tahun 1981.

"Memang sang penciptanya sudah meninggal, tetapi semua data-data yang kita miliki sudah cukup kuat untuk bisa memperingati Malaysia," kata seorang warga Minang yang tinggal di Osaka.

Menurut keterangannya, lagu itu diciptakan atas permintaan Pemda Sumbar untuk digunakan sebagai musik pengiring "Tari Indang". Lagu itu diperkenalkan pertama kali dipertunjukkan secara nasional pada upacara pembukaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur?an) tingkat nasional di Padang pada tahun 1983.

Berdasarkan semua data itulah Konsul Jenderal Osaka Pitono Purnomo menyurati Azhari Haron, Direktur Malaysian Tourism Office juga di Osaka pada 19 Oktober 2007 untuk memberikan penjelasan yang selengkapnya atas penggunaan lagu itu.

Tembusan surat juga dilayangkan ke pihak penyelenggara festival FM Cocolo guna mengeRti persoalannya dengan memberikan penjelasan yang lengkap.

Sebelumnya lagu daerah asal Maluku "Rasa Sayange" juga dibajak oleh Negara tetangga itu yang semakin menyulut sentimen bangsa Indonesia, menyusul serangkaian perlakukan buruk dan meremehkan warganegara Indonesia yang bermukim di Malaysia.

Saturday, October 27, 2007

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe,
Tanah Indonesia.
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia.

Friday, October 26, 2007

optical mouse mempunyai efek samping yang berbahaya

"Kenyamanan optical mouse ternyata mempunyai efek samping yang berbahaya. Tiga tahun semenjak peluncuran pertama optical mouse oleh microsoft, telah ditemukan ribuan kasus kelainan pada jaringan tangan akibat radiasi yang dipancarkan mouse. Optical mouse bekerja dengan memancarkan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi ke permukaan di bawahnya. Frekuensi yang digunakan jauh lebih tinggi dari pada pada handphone.
Telah diketahui secara luas bahwa telapak tangan dan kaki merupakan pusat ujung-ujung syaraf tubuh. Radiasi yang dirasakan oleh telapak tangan bisa berpengaruh fatal pada kesehatan, karena menurut laporan WHO radiasi dari mouse setara 5 kali radiasi handphone. Akan tetapi radiasi mouse menjadi berbahaya karena dipegang terus menerus oleh pemakai komputer.
Pengaruh radiasi dari mouse lebih terasa pada produk-produk berkualitas rendah, karena produk-produk yang bagus memiliki shield (pelindung) untuk melindungi pergelangan tangan."
"WHO, GreenPeace, dan CNN sudah menghentikan penggunaan optical mouse untuk seluruh kegiatan di kantornya, sementara Microsoft dan IBM mengucurkan dana sekitar 2 milyar dolar untuk kerjasama pembuatan pointing device yang lebih aman. Industri-industri hardware terbesar di Cina dan Taiwan berusaha menutup-nutupi hal ini. Jika diperhatikan, mouse-mouse optical yang beredar di pasaran saat ini diproduksi oleh merk-merk yang tidak terkenal, padahal itu hanyalah sisa produksi industri besar yang sudah menghentikan penjualan."
"Untuk itu, cobalah memegang mouse hanya di saat diperlukan saja. Berlatihlah menggunakan Hotkey (Ctrl-C, Ctrl-V untuk kopi paste). Kembalilah menggunakan mouse model lama (bola)".

Dufan Akan Laporkan Isu Tornado Makan Korban ke Mabes Polri

Dufan Akan Laporkan Isu Tornado Makan Korban ke Mabes Polri
Tentunya Anda sering mendengar gosip berseliweran tentang kecelakaan Tornado yang makan jiwa di Dunia Fantasi (Dufan), Ancol, Jakarta Utara. Pengelola Dufan tentu terganggu. Mereka pun mengadu ke Mabes Polri.
“Karena isunya sudah sering, kita akan melaporkan ke Mabes Polri hari ini,” ujar Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) Budi Karya Sumadi, Selasa (23/10/2007) pukul 15.50 WIB. TIJA adalah pengelola Dufan.
Budi menuturkan, pihaknya telah menerima banyak SMS tentang ramalan kecelakaan di salah satu wahana di Dufan. Banyak juga SMS yang menanyakan kebenaran SMS itu.
“Tidak benar itu. Isu itu sudah berkembang 1 bulan lalu sewaktu ada SMS tentang ramalan Mama Lauren. Lalu kita menemui Mama Lauren, Mama Lauren mengaku tidak pernah meramal hal itu,” beber Budi.
Budi tidak mengetahui bagaimana sas-sus itu berkembang pesat. “Entah itu berkembang dari kompetitor kita atau ada orang yang nggak suka dengan Ancol,” duga Budi.
Pengelola Dufan pada Rabu besok juga akan mengundang wartawan untuk konferensi pers. “Kita akan tunjukkan kalau wahana Tornado itu tidak menimbulkan korban jiwa. Nanti saya juga akan naik Tornado,” beber Budi.
Isu Tornado makan jiwa kembali terdengar santer pada pukul 15.00 WIB hari ini. Gosip yang beredar adalah penumpang Tornado berjatuhan dan 7 orang luka dilarikan ke RS Husada.

Wednesday, October 24, 2007

Konflik Indonesia-Malaysia Tahun 1963

Konflik Indonesia-Malaysia Tahun 1963
Tentara Indonesia yangg tertangkap melewati poster anti Indonesia.
Presiden Soekarno yang menentang penggabungan Kalimantan Utara (Sabah, Serawak dan Brunei) dengan kerajaan Malaysia. Soekarno kuatir pembentukan ini hanya taktik Inggris yang berkuasa di sana saat itu untuk mengancam kedaulatan RI. Maka akhirnya Presiden Soekarno mengirimkan pasukannya ke sana, dan terjadi konflik bersenjata antara TNI dengan pasukan Diraja Malaysia, walaupun dalam skala kecil dan tidak melebar ke penjuru dua negara itu. Saat itu pasukan Indonesia berhasil menyusup ke beberapa daerah di Kalimantan Utara, sayangnya Malaysia akhirnya meminta bantuan mantan penjajahnya Inggris dan juga sekutunya, Australia untuk menghalau serangan pasukan Indonesia itu. Akibatnya banyak penyusup yang tewas dan tertangkap karena kalah dalam persenjataan.
Tentara Indonesia yang tertangkap (dengan tangan terikat) tengah diinterogasi pihak Malaysia.

Malingsia itu Malaysia?


Malingsia itu Malaysia?

Entah sudah kali keberapa perseteruan terjadi antara bangsa kita dengan negeri tetangga yang katanya serumpun terjadi. Kasusnya mulai dari yang diakibatkan tindakan orang indonesia sendiri (kebanyakan TKI ilegal), Ambalat, sampai pemukulan duta bangsa Indonesia, terakhir klaim lagu rasa sayange yang dijadikan theme song proyek iklan pariwisata malaysia (kayaknya lagu dari Maluku / correct me if it’s wrong). Batik dan Wayang.

Tuesday, October 23, 2007

JAKARTA DI GUYUR HUJAN

SIANG INI JAKARTA DI GUYUR HUJAN
Selasa, 23 oktober 2007 13:45 WIB
Traffic Management Centre
Berdasarkan pantauan layar cctv untuk wilayah jakarta selatan mulai diguyur hujan lebat, seperti di jl. bundaran senayan, mabes polri, csw, bahkan kendaraan bermotor yang berlalu lalang terpaksa menyalakan lampu kendaraannya karena matinya penerangan jalan dan kondisi cuaca mendung yang menggelapkan cuaca. Hujan kali ini terpantau cukup memacetkan arus lalu lintas ,semanggi arah slipi ramai cenderung padat begitu pula arus lalu lintas bundaran senayan arah sisingamaharaja maupun semanggi terpantau cukup padat.

Pohon Tumbang

POHON TUMBANG DAN PENGALIHAN ARUS DI DEPAN UNIVERSITAS BOROBUDUR JAK TIM
23-10-2007 14:27:16
Traffic Management Centre
Sebuah pohon tumbang siang hari ini di ruas jl. kali malang arah bekasi, akibat peristiwa itu jalur yang menuju bekasi mengalami penutupan karena pohon tersebut menutup arus yang mengarah bekasi, arus lalin dialihkan oleh polantas jakarta timur kearah pondok bambu atas.
Menurut Pa siaga tmc “AKP Mujiana pohon tumbang kejadiannya sekitar pukul 13.55 wib dan pihak tmc sudah menghubungi pihak pertamanan yang diterima oleh petugas Nana agar segera mengangkut dan membersihkan pohon yang menutupi jalur tersebut. Dilaporkan juga untuk seluruh traffic light di Uki jakarta timur tidak berjalan normal karena berwarna kuning semua dan mengakibatkan arus menjadi padat merayap.
pihak tmc sudah menghubungi juga pihak dishub yang diterima oleh pak yaya agar segera memperbaiki traffic light yang mengalami kerusakan tersebut.
Cuaca dilokasi sudah mulai cerah.
TMC

Tuesday, October 16, 2007

3 in 1

3 in 1
berlaku mulai
Senin, 22 Okt 2007

mau hp gratis?

mau hp gratis?
klik:
http://www.xpango.com/?ref=90881422
klik yg tengah(hp)
lalu sign up
gratis

Friday, October 12, 2007

Lagu Rasa Sayange Direkam di Lokananta tahun 1962

Lagu Rasa Sayange Direkam di Lokananta
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengumpulkan bukti-bukti autentik tentang kepemilikan lagu Rasa Sayange yang saat ini digunakan Malaysia untuk promosi pariwisata di negara tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendatangi perusahaan rekaman Lokananta di Solo yang masih menyimpan bukti-bukti tersebut, kata Kabid Informasi dan Publikasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Jordi Paliama pada wartawan di Solo.

Salah satu bukti kuat bahwa lagu itu merupakan milik Indonesia adalah adanya piringan hitam yang berisi lagu-lagu tersebut yang pertama kali direkam di perusahaan rekaman Lokananta Solo. Bahkan Lokananta juga masih menyimpan pita real atau rekaman suara sebelum akhirnya dicetak menjadi piringan hitam yang direkam tahun 1962.

"Kedatangan kita ke sini untuk mencari bukti autentik bahwa lagu itu miliki Indonesia. Hal ini juga menunjukkan sikap pemerintah terkait penggunaan lagu Rasa Sayange oleh Malaysia," katanya.

Lokananta sendiri saat ini masih menyimpan sebanyak tujuh piringan hitam berisi lagu Rasa Sayange. Lagu ini direkam dan diperbanyak hingga 100 piringan hitam dan dijadikan souvenir saat Asean Games IV.

Menurut Jordi dengan adanya rekaman lagu yang pertama kali dibuat itu, maka hal ini menjadi bukti kuat bahwa Malaysia memang mencontek lagu Rasa Sayange. "Kami juga sudah melakukan kontak dengan publik Maluku dan pengarang lagu seniman Maluku untuk menbuktikan bahwa lagu itu dari Maluku. Dan menurut publik Maluku, lagu itu sudah dinyanyikan sejak tahun 20-an oleh warga Maluku," jelasnya.

Selain itu, pada tahun 1951, ternyata lagu itu juga sudah dinyanyikan di hadapan Presiden RI pertama, Soekarno, saat meresmikan pembangunan Gereja Maranata di Maluku. Dan pada tahun itu, Malaysia belum merdeka.

Lebih lanjut menurut Jordi, meskipun pihaknya memiliki bukti autentik berupa rekaman asli, tetapi pihaknya mengakui bahwa bukti itu masih belum kuat, pasalnya lagu tersebut tidak diketahui siapa yang menciptanya dan hanya mencantumkan NN (no name) dalam nama pencipta.

"Tetapi menurut James F Sundah, jika ada perselisihan di antara dua negara mengenai klaim sebuah lagu, maka negara yang menang adalah mereka yang memiliki rekaman lagu itu pertama kali dibuat. Kita patut bersyukur, sebab, di Lokananta masih menyimpan rekaman lagu ini yang dibuat tahun 1962," paparnya.

Selain mencari bukti di Lokananta, pihak Departemen Kebudayaan dan Pariwisata juga mengumpulkan bukti-bukti dari Minoru Endo Music Fundation di Jepang. Diharapkan di Minoru Endo ini, bisa ditemukan kumpulan lagu-lagu asli Indonesia yang diserahkan kepada mereka dari Indonesia untuk dibuat buku berisikan lagu-lagu dari berbagai negara.

"Mungkin lagu itu masuk dalam daftar yang kita serahkan kepada mereka, dan karena keterbatasan kuota maka hanya ada 20 lagu saja yang dicantumkan sebagai lagu asli dari Indonesia tanpa mencantumkan lagu Rasa Sayange di dalamnya," jelasnya.

Sementara itu Kepala Cabang Perum Percetaan Negara Lokananta Solo, Ruktiningsih mengatakan, piringan hitam berisi lagu-lagu daerah termasuk Rasa Sayange direkam di Lokananta pada tanggal 15 Agustus 1962 dan diperbanyak hingga 100 keping piringan hitam. Hal ini dilakukan atas perintah dari Presiden Soekarno kepada Menteri Penerangan waktu itu, R Maladi. "Saat ini kami masih punya tujuh keping piringan hitam berisi lagu itu," ujarnya.

Sekolah Gratis

Kalau kenal atau mengetahui ada anak miskin atau dari golongan kurang mampu, lulus SD (berijasah) tetapi tidak dapat meneruskan ke SMP, umur max 18 tahun, tinggal di Jakarta Selatan, dapat menghubungi Ibu Ade, Pancoran Timur VIII no. 4B Jakarta 12770 telp. 7990412 HP. 085691500258,

Untuk selanjutnya akan disurvei. Jika tidak ada halangan tahun ini akan dibuka sekolah rakyat (SMP terbuka) gratis di Jakarta Selatan khusus untuk anak miskin dan dari golongan tidak mampu ..

Best Regards,

Ade Andria

Outreach Sampoerna Foundation
Sampoerna Strategic Square
Tower A, 27th Floor
Jl. Jendral Sudirman Kav. 45 Jakarta
12930 INDONESIA
Phone: 62 21 577 2340 ext.7399
Fax: 62 21 577 2341
Mobile : 0816 948 948

met lebaran

met lebaran, maapin ya klo punya salah

met mudik bagi yg mudik!

Friday, October 5, 2007

Seniman Maluku Himpun Data Lagu "Rasa Sayange"

Para seniman di Maluku yang tergabung dalam Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (Pappri) setempat kini menghimpun data lagu "Rasa Sayange" yang diklaim sebagai "jingle" kampanye pariwisata Malaysia.
Ketua Pappri Maluku, Buce Tumaluweng, di Ambon, mengatakan para pencipta lagu, penyanyi maupun warga masyarakat yang bisa dijadikan saksi kini dihimpun masukkannya guna meyakinkan bahwa "Rasa Sayange" adalah milik Indonesia sebagai lagu rakyat Maluku.
"Jadinya Malaysia tidak berhak memanfaatkannya sebagai `jingle` kampanye pariwisata negara itu karena lagu ini adalah milik Indonesia yang membudaya sebagai lagu rakyat Maluku dinyanyikan dalam rangkaian menyampaikan pantun," katanya.
Buce menunjuk saksi Christina Manuputty, lahir tahun 1920, yang mengakui sejak berumur lima tahun lagu "rasa sayange" sudah menjadi hiburannya ketika dibujuk ibunya untuk tidur.
Pencipta lagu dan penyanyi Beng Leiwakabebessy sempat mengiringi dengan gitar ketika Presiden Soekarno menyanyi lagu tersebut di bandara Internasional Pattimura di Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, tahun 1950.
Yang terpenting, kata Buce, kata-kata dalam syair lagu tersebut adalah dialek Ambon sehingga sangatlah naif sekiranya Malaysia mengklaim "Rasa Sayange" merupakan lagu rakyat setempat.
"Kami setelah merampungkan data, maka difasilitasi Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu akan mengajukan protes kepada pemerintah Malaysia melalui pimpinan pusat," katanya.
Klaim Malaysia terhadap lagu milik Indonesia, menurut Buce, tercatat untuk kedua kalinya, menyusul pertamanya adalah lagu kebangsaan negara tersebut.
"Beng Leiwakabessy menuturkan lagu kebangsaan Malaysia itu sebenarnya milik Indonesia dengan bukti pernah ia mengiring Bram Arce menyanyikannya. Hanya saja karena Presiden Soeharto melarang mempersoalkannya sehingga tidak diklaim ke pemerintah Malaysia," katanya.
Buce pun menegaskan tidak ada masalah soal pencipta lagu tersebut karena di Maluku lagu rakyat itu biasanya identik dengan tidak ada nama.
Sementara itu, Gubernur Maluku Karel Ralahalu menyatakan bingung terhadap Malaysia yang mengklaim lagu "Rasa Sayange" sebagai milik mereka karena sejak dilahirkan tahun 1946 lalu sudah membudaya di sini.
"Lirik lagu itu dialek Ambon seperti kata lia (lihat-red) dan jau (jauh-red) dengan diperkuat huruf e dibelakang. Sehingga harus diprotes dengan meminta dukungan pemerintah pusat," ujarnya.

Sejarah 'Rasa Sayange' Versi Andre Hehanussa

Sejarah 'Rasa Sayange' Versi Andre Hehanussa
Sebagai nyong Ambon, Andre Hehanussa tahu benar sejarah lagu Rasa Sayange yang 'dicatut' Malaysia sebagai lagu kampanye pariwisatanya.

Menurut penyanyi 'Bidadari' itu, lagu Rasa Sayange diciptakan oleh Katje Hehanussa pada tahun 1940.

"Katje membuatnya pada zaman perang dengan Belanda sekitar tahun 1940,"

Dijelaskan Andre, lagu Rasa Sayange bisa sampai ke Malaysia karena dibawa oleh Belanda saat menjajah Indonesia.

"Lagu itu favoritnya orang Belanda, makanya sampai dibawa-bawa saat berkunjung ke Malaysia," urai pria hitam manis ini.

Andre mengaku tidak mempersoalkan lagu Rasa Sayange dijadikan single iklan pariwisata Malaysia. Yang penting Malaysia membayar royaltinya.

"Namun saya tidak tahu apakah Malaysia sudah membayarnya, nanti saya cek," pungkas calon General Manager (GM) Karya Cipta Indonesia (KCI) ini.

Lagu "Rasa Sayange" Milik Indonesia (dari Maluku)

Gubernur Maluku Bersikeras Lagu "Rasa Sayange" Milik Indonesia
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu "Rasa Sayange" adalah milik Indonesia, karena merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi ini sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu hanya mengada-ada.
"Saya sejak lahir tahun 1946 sudah digendong ibu sambil menyanyikan lagu ini. Bahkan lagu ini telah merakyat di bumi Maluku sejak leluhur sehingga Malaysia jangan memanfaatkan tidak dipatenkannya hak cipta lagu "Rasa Sayange" itu menjadi icon parawisata negaranya,"
Ia bahkan menunjuk kata-kata pada syair pada lagu tersebut seperti "lia" (lihat-red) "jao" (jauh-red), adalah ungkapan dialek orang Ambon, sehingga tidak beralasan bagi Malaysia mengklaim lagu Rasa Sayange adalah milik negara tersebut.
Karenanya Gubernur Ralahalu memandang perlu menghimpun para seniman Maluku untuk mencari tahu siapa sesungguhnya pencipta lagu "Rasa Sayange" sehingga bisa dipatenkan hak ciptanya agar tidak diklaim negara lain seperti Malaysia.
"Kita sudah saatnya memperhatikan hak cipta para seniman Maluku maupun Indonesia secara umum agar tidak dibajak negara lain, karena berdampak merugikan kita dari berbagai segi, terutama budaya dan pariwisata yang sebenarnya memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain," katanya.
Ketua DPRD Maluku Richard Louhenapessi secara terpisah memandang perlu sekiranya Malaysia masih bersikeras mengklaim lagu "Rasa Sayange" milik mereka, maka legislatif setempat akan melakukan protes ke Mahkamah Internasional melalui pemerintah Indonesia maupun DPR-RI.
"Terpenting inisiatif pemerintah dan masyarakat Maluku ini didukung Pemerintah Pusat sehingga lagu "Rasa Sayange" ini dihargai sebagai lagu rakyat Maluku yang harus diwariskan kepada anak cucu sehingga tidak terancam punah," katanya.
Louhenapessy merasa perlu untuk mengambil hikmah dari klaim Malaysia terhadap lagu "rasa sayange" karena memangnya penghargaan terhadap hak cipta maupun hasil karya seniman Maluku relatif terbatas, akibatnya dimanfaatkan negara lain untuk hal-hal yang strategis seperti mendukung promosi pariwisata.
Ia pun mencontohkan lagu "Sayang Kane" yang merupakan lagu rakyat Maluku dimanfaatkan oleh Airlines Cina dalam mendukung promosi maskapai penerbangan mereka. "Jadinya hak cipta para seniman Maluku sudah saatnya dilindungi dan dihargai sehingga memiliki kekuatan hukum agar tidak dimanfaatkan oleh negara lain dalam rangka kepentingan pariwisata maupun program-program strategis lainnya yang sebenarnya merugikan Indonesia maupun Maluku secara khusus."

Lagu Rasa Sayange

Heboh lagu 'Rasa Sayange'.
Situs pariwisata Malaysia yang menggunakan lagu bernada sama juga dipenuhi adu argumentasi antara warga Indonesia dan warga Malaysia.
Argumentasi itu mencuat di halaman 'share your comments' situs www.rasasayang.com.my. Halaman komentar itu sejatinya ditujukan untuk "Share your sentiments on the Rasa Sayang Malaysia Campaign and tell us how you feel about being a Malaysian".
"Greaaat ... But ... tollloooonggg laaaa .... Jangan memakai lagu INDONESIA. Lagu Rasa Sayange adalah lagu dari MALUKU. Tengok huruf "e" di ujung kata Sayang. Itu bahasa Maluku atau bahasa Jawa. Lebih baik ditukar saja lagunya. Ok? :D" begitulah komentar dari orang Indonesia yang tertulis.
"Puan2, Pak Cik, Makcik, tolonglah balikin yang sudah kau ambil dan jangan kau ambil lagi budaya Indonesia," imbuh yang lain.
Masih ada lainnya yang menyatakan,"Walaupun indonenesia ma malaysia satu rumpun bukan berarti dengan seenaknya mengambil kebudayaan orang.... kayaknya malaysia dah ga py sisa budaya yang bisa di pake apa yaa?? makanya ngambil lagu py indonesia....Hidup Indonesia...."
Komentar yang lain misalnya:"Iya ini lagu dari Indonesia, saya warga Indonesia tinggal di Malaysia dan waktu elementary di Indonesia sering menyanyikan ni lagu."
Dan juga: "Yes.maybe u heard that song from age 1 or 2. But do you know, Indonesian has been living in Malaysia since alongtime ago,and we bring our culture here,song,food,art,etc.But thats all originally from Indonesia.So,u can just replay it,not for commrcial."
Warga Malaysia tidak mau ketinggalan menjawab. "Nuthing much different between Malaysia & Indonesia. Masih serumpun dan satu budaya. p/s Proud to be Malaysian!!!!!"Ada juga yang berujar,"Indonesia malaysia ibarat kakak-adik ... sekali sekala bergaduh tak ape-ape ... milik kakak diaku sebagai milik adik yah tak ape lah ... dunia ttp tau pemilik sebenar dalam satu keluarga .. yang tua kudu banyak mengalah ... jaya indonesia-malaysia".
Ada juga yang menulis,"walaupun lagu rasa sayang itu berasal dari indonesia,tetapi ianya telah menjadi lagu rakyat Malaysia sejak berkurun lama..dan ianya telah dinyanyikan sejak saya lahir..jadi tidak timbul isu cetak rompak.."
Lainnya berkomentar," Whether this "Rasa Sayang" song is claimed to be Indonesia song or not, I don't even care as I love Malaysia (much much love my country). The most important thing is to set in out mind that Malaysia is ours. This song has been heard since i was 4....".
Indonesia tampaknya mati kutu pada penggunaan lagu Rasa Sayange sebagai jingle kampanye pariwisata Malaysia. Indonesia belum bisa menunjukkan bukti bahwa lagu itu benar karya anak negeri.
Namun setidaknya insiden Rasa Sayange itu menjadi pelajaran berharga bagi bangsa ini bahwa seni budaya dalam negeri perlu didokumentasikan. Didaftarkan ke otoritas hak cipta juga lebih sempurna.
"Rasa Sayange udah jadi pelajaran berharga. Dari situ kita juga mendapat hikmah bahwa perlunya penjagaan terhadap budaya kita. Ada beberapa usulan untuk membangun website budaya. Mari kita bangun segalanya di sini," ujar member detikForum ber-ID Maskiko.
Lalu bagaimana langkahnya? "Yang pertama, tolong inventaris kebudayaan, seni ataupun apa pun yang ada di sekitar Anda. Ya mungkin ruang lingkupnya satu provinsi..
Nggak usah keburu-buru. Kumpulin selama beberapa waktu, jangan lupa dengan sumber yang baik, semakin akurat semakin baik," ujar Maskiko.
"Mumpung mau libur agak lama ni lebaran, kalo iseng-iseng kita bisa kumpulin artikel atau apapun mengenai budaya kita," imbuhnya.
Member bernama Pancaraksa mengusulkan agar website menggunakan alamat www.indonesia.co.id karena sepertinya belum ada yang pakai.
"Terus bahan-bahan kan sudah ada sebagian di wikipedia. Nanti aku pingin nyumbang lagu/foto-foto pakaian daerah dari daerahku, atau tulisan daerah. Tapi tim utamanya siapa nih? Terus nanti kemana kita bisa menyumbang materinya?" ujarnya.
Andrew BW menimpali,"Mengenai data kebudayaan dan lainnya saya akan coba cari tahu dari internet seperti tadi katanya dari Wikipedia atau dari teman-teman saya. Saya juga akan coba kontak beberapa teman yang mungkin bisa bantu. Saya setuju juga tuh tentang timnya, at least ada yang koordinatornyalah biar bisa lebih selaras. Kalau boleh usul gimana semuanya aja yang di sini jadi tim? Nanti tinggal kita pilih siapa yang jadi babenya. Kalau saya rasa sih Maskiko aja yang jadi babenya, gimana? Oh ya volunteer yang mau bikin web siapa ya? Ada yang bisa bikin?"Maskiko menjawab, mungkin sekarang tidak bisa grusa-grusu langsung buat web. "Gini aja, teman-teman yang ada di sini bisa jadi sub koordinator tiap povinsi yang ada. Contoh, saya berasal dari Jawa Tengah, maka sekarang kita list dulu dengan budaya 'kasar'-nya.
Contoh:
  1. Kategori alat musik :Calung dari Banyumas
  2. kategori rumah adat: rumah joglo dari Jawa Tengah pada umumnya
  3. Kategori lagu: suwe ora jamu
  4. Kategori makanan: mendoan dari Banyumas, kripik dari Banyumas
Sungguh usaha anak bangsa yang mengharukan.



Pada hari sabtu tgl 14 september 2007 saya telah kecurian di rumah oleh pembantu rumah tangga saya, dengan ini saya mengirimkan foto orang tersebut yang kebenaran ktp nya masih ada di saya, harap berhati-hati dengan orang ini karena orang ini memakai ilmu sirap untuk mengecoh majikannya, dia menyebarkan garam dan menempelkan darahnya di baju saya agar saya menjadi terhipnotis. ada indikasi juga dia hendak menculik anak saya tetapi selalu gagal terus,agar sindikatnya tertangkap, terimakasih.
Hilton Agustinus

Thursday, October 4, 2007

Donasi Buku Cerita

Kalau ada yg mau sumbang/donasi buku2 cerita (bekas/baru) buat anak2.

Rumah Baca 7 Permata, Permata Sepatan, Blok C2-25, Desa Pisangan Jaya, Sepatan, Tangerang, Banten.

Kantor:
Sundang S.S - Finance Departmen
PT.Bakrie, Jl.Daan Mogot km. 17,3
Kalideres, Jakbar
Telp (021) 6190208 ext.318

Monday, October 1, 2007

Pemadaman Listrik Bergilir (1-5 Oktober 2007)

PLN Disjaya dan Tangerang akan melakukan pemadaman bergilir mulai 1-5 Oktober 2007, menyusul inspeksi tahunan pembangkit PLTGU Tanjung Priok.
Pemadaman akan dilakukan secara bergilir mulai pukul 11.00-16.00 WIB.
Berikut daftar wilayah yang akan kena giliran pemadaman listrik pada Selasa (2/10/2007)
1. Gardu Induk (GI) Kandang Sapi 3:
Kawasan Berikat Nusantara, Jl Cacing, Jl Cakung Cilincing, Jl Molek, Jalan Jawa,
Kawasan Berikat Nusantara, JL Cacing, PT Golden, Jl KBN Cacing, Pegangsaan 2, PT Busana, PT Dewi Dutam RS Pemelo Marunda, Perum Green Garden, Jl Rawa
Malang, Jl Tipas, Bayu Alam Megah, Tirta Fashion, Jl Yos Sudarso, Jl Raya Cacing.
2. GI Ancol 1:
Jalan Mangga Dua Raya, Dalam, Abdad, P. Jayakarta, Mangga Besar V, JL Gunung
Sahari AIP, Mangga Besar Raya XI, XIII, Lokasari, Jl Karang Bolong Raya, Ancol
VII, Lodan, Jl Parang Teritis, Ancol Barat, Jl Ancol Barat IX, Ancol Barat (PT
Asahi Mas), Hyper Mall Mangga Dua, Jl Kompleks Dufan, Marina, Hotel Horison,
Putri Duyung, Gelanggan Renang Ancol, PT Dutra Pertiwi, Jl Mangga Dua, Hotel
Dusit Mangga Dua, ITC Mangga Dua, PT Wirakarsam JL Mangga Dua Raya, Jalan
Asemka, Pinangsia Raya, Pintu Besa Utara (Bank Exim).
3. GI Angke 1:
Jl Bandengan Selatan, Gg Yusup, Masjid Pekojan, Pejagalan, Sawah Lio, Jl Puit
Timur, Jl Muara Karang Blok M IV, IV.I, IX, R2S, E.IIB, F.IIB, M3S, Jalan Kapuk
Raya, Jalan Kapuk Muara, Jl Kapuk Poglar, Jl Kapuk Peternakan III, JL Kapuk
Berdikari, Jl Teluk Gong 93A, Sinar Budi, Band Terusan, Bidakara Raya, Tb Angke,
Jl Kubur Koja, Bandengan Utara, Kertajaya, Perumahan Metrika, Jl Jembatan Tiga,
Jl Penjaringan, Jl Pulit Dalam, Jl Pluit Raya.
4. GI Penggilingan 1:
JL Komarudin, PT Alam Indah, Jl Raya Penggilingan, Perum Era Mas, Jl Cakung,
Perum Buaran Indah IV, Penggilingan, Perumnas III Pulo Gebang, Pulo Gebang
Permai, Kompleks Pertamina, PLN Pondok Kopi, Walikota Jaktim, PT Telkom Jl
Centra Primer, PT Taisho, PT Apterik, Jalan Raya Bekasi Km 25, Jalan Pupar
Cakung, Perum Buaran Indah IV, Penggilingan, PT Rapigra, Suzuki, Jl Raya
Penggilingan, Perumnas Klender, Rusun Perumnas Klender, Kompleks Buaran Indah
IV, Kp Jembatan, JL Penggilingan Raya, Kompleks PIK, Pulo Indah, Jl Raya Duren
Sawit, Jl Nagar Raya, JL Dermaga Duren Sawit.