Tuesday, August 28, 2007

MENPORA MELAPORKAN PEMUKULAN WASIT KARATE INDONESIA KE PRESIDEN

Donald Pieter Luther dengan luka di keningnya.
Metrotvnews.com, Jakarta: Hingga Senin (27/8) hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum menerima laporan tentang insiden wasit karate Indonesia, Donald Pieter Luther, yang dipukul membabi buta oleh empat polisi Malaysia. Pemerintah akan melihat dan menunggu laporan yang lebih lengkap dari Malaysia.
Hal tersebut diutarakan Juru Bicara Kepresidenen Andi Mallarangeng di Jakarta, Senin (27/8). Ketua Delegasi Wasit Karateka Indonesia Donald Pieter dianiaya oleh empat polisi Malaysia hingga mengalami luka-luka. Donald kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tunku Jafar, Seremban, Malaysia, untuk menerima perawatan medis.
Donald dianiaya polisi berpakaian preman ketika akan kembali ke hotel seusai memimpin rapat dengan tim wasit Indonesia, Jum'at dini hari lalu. Menurut Donald, dia mengadakan rapat persiapan dengan wasit karateka Indonesia di sebuah hotel di Nilai, Negeri Sembilan, Kamis malam hingga Jum'at dini hari lalu.(DOR)

Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault

Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault melaporkan kasus pemukulan wasit karate Indonesia di Malaysia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (27/8). Menurut Adhyaksa, insiden pemukulan itu terjadi ketika korban, Donald Piter Luther baru saja selesai memimpin rapat wasit Indonesia yang sedang bertugas di kejuaraan karate se-Asia di Negeri Sembilan, Malaysia. Akibatnya, Donald menderita luka-luka akibat dianiaya lima polisi Malaysia yang mengira Donald sebagai pendatang ilegal.
Sebagai bentuk protes, kontingen Indonesia menarik diri dari kejuaraan tersebut. Tindakan ini didukung sepenuhnya oleh Menpora. Lebih lanjut, Menpora menyatakan tidak bisa menerima perlakuan tersebut. Ia mengaku telah menghubungi Menteri Olahraga Malaysia dan meminta agar kasus ini diusut tuntas.(NTF)

Ketua Delegasi Wasit Indonesia Digebuki oleh 4 Polisi Malaysia di Jalanan (lanjutan)

Donald Pieter Luther Kolopita, ketua juri karate Indonesia dipukuli oleh empat polisi Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia.

Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Kuala Lumpur AM Fachir mengatakan, Kepala Polisi Malaysia Jend Musa Hassan telah berjanji akan memprioritaskan kasus pemukulan tersebut.

"Tan Sri Musa Hassan tadi pagi sudah menelpon saya langsung setelah saya sms beliau Jumat (24/8) sore. Beliau berjanji akan memeriksa kejadian itu dan meminta korban untuk membuat laporan polisi. Beliau berjanji akan berikan prioritas," kata AM Fachir di Kuala Lumpur, Sabtu.

Kepala rombongan tim karate Indonesia Luhut Pandjaitan ketika dikonfirmasi sangat menyesalkan kejadikan pemukulan terhadap Donald.

"Ini sangat keterlaluan. Entah mau pakai kata apalagi untuk ungkapkannya. Donald adalah ketua wasit (juri) karate dan delegasi resmi kejuaraan karate internasional di Seremban, Negeri Sembilan," katanya.

AM Fachir menambahkan, pada Sabtu, Donald didampingi staf konsuler Indonesia akan membuat laporan polisi sedangkan Luhut akan membuat aduan kepada panitia dan organisasi karate Malaysia.

"Yang kami sesalkan ketika sudah diborgol, di dalam mobil tahanan korban masih saja digebuki oleh polisi Malaysia. Itu yang membuat lukanya makin parah," katanya.

Berdasarkan laporan Slamet Nugroho, staf Satgas Perlindungan dan Pelayanan KBRI Kuala Lumpur, Jumat, yang sudah mendatangi kantor polisi Nilai, Seremban dan menemui Donald di rumah sakit Nilai, ada dua versi cerita pemukulan. Satu dari Donald sendiri dan satu lagi versi polisi.

Versi Donald, korban mengadakan rapat persiapan dengan wasit karate Indonesia di sebuah hotel di Nilai, Negeri Sembilan, Kamis (23/8) malam hingga Jumat pukul 02.00 dini hari. Karena sulit mendapatkan taksi, ia terpaksa berjalan kaki pulang ke hotelnya.

Belum jauh berjalan, ada sedan putih berhenti dan penumpangnya diduga polisi reserse tiba-tiba ingin menangkapnya. Bukan saja berusaha menangkap tapi langsung memukuli Donald di lokasi.

"Pak Donald sudah teriak-teriak minta tolong pada masyarakat yang ada di sekitar itu tapi tidak ada yang mau menolong karena mungkin mereka tahu itu polisi reserse," kata Slamet.

Setelah itu, Donald digiring ke kantor polisi Nilai, Negeri Sembilan dan luka-lukanya didiamkan saja hingga siang. Donald kemudian menelepon kawan-kawannya kemudian dibawanya ke rumah sakit.

Sedangkan versi kepala polisi Nilai, menurut Slamet, "Kepala Polisi Nilai mengatakan polisi sudah menyatakan dirinya bahwa mereka polisi tapi Donald terus lari. Kemudian dikejar dan ditangkap tapi melawan," katanya.

Tapi menurut Donald, ia tidak melarikan diri dan tidak melawan, hanya ketika dipukuli sempat menangkis secara reflek dan menendang lawannya.

Menurut Luhut, akibat pemukulan itu, Donald tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai wasit.
Donald Luther Colopita dirawat di RS Tuanku Ja'far, Malaysia.
Liputan6.com, Kuala Lumpur: Tugas mulia Donald Luther Colopita untuk menjadi wasit dalam kejuaraan karate se-Asia di Malaysia, kandas sudah. Jumat (24/8) malam, Ketua Delegasi Wasit Indonesia itu dianiayia oleh empat polisi Malaysia berpakaian preman.
Kejadian itu bermula ketika Donald keluar hotel untuk mencari makan seusai rapat. Belum jauh berjalan, tiba-tiba sebuah van putih berhenti. Empat penumpangnya yang diduga polisi reserse lantas ingin menangkap Donald. Namun bukan saja ditangkap, ia juga dipukuli di lokasi hingga babak belur. Kini, Donald masih dirawat di Rumah Sakit Tuanku Ja'far, Seremban, Malaysia.
Ketua Federasi Karateka Malaysia sempat meminta maaf atas kejadian tersebut. Tetapi mereka mengatakan, polisi baru bisa bertindak setelah ada laporan dari pihak korban.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
Ketua Kontingan Karateka Indonesia Luhut Panjaitan (tengah) membesuk Ketua Wasit Karate Indonesia Donald Peter Luther Kolopita di RS Tunku Jafaar, Negeri Sembilan, Malaysia.
Minggu, 26/08/2007
JAKARTA (SINDO) – Indonesia akan mempermasalahkan penganiayaan oknum polisi Malaysia terhadap wasit karate Indonesia Donald Luther Kolopita. Donald bersama rombongan tim karate Indonesia tengah mengikuti Kejuaraan Karate Asia (AKF) yang digelar di Kota Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, 24-26 Agustus.
Namun, sebelum kejuaraan itu berakhir hari ini,tim Indonesia telah memutuskan menarik diri dari event Asia itu. Alasannya, mereka merasa dilecehkan dengan tindakan oknum polisi Raja Diraja Malaysia terhadap wasit terbaik yang juga Ketua Dewan Wasit Indonesia.
Insiden tersebut bermula saat Donald pulang dari acara pertemuan wasit Indonesia menuju hotel tempatnya menginap, Alson Kelana di Nilai, Jumat (24/8) dini hari. Dia tak menggunakan kendaraan karena jarak tempat pertemuan itu dengan hotel hanya sekitar 600 m.Apalagi, kondisi saat itu sudah larut sehingga tak ada lagi taksi yang lewat.
Tapi, di tengah perjalanan, empat orang oknum polisi yang menggunakan mobil menghampirinya. Ironisnya, tanpa basa-basi, mereka langsung memukuli sang wasit sampai babak belur. Donald memang sempat membela diri. Namun, situasinya sangat tidak seimbang. Dia kemudian ditangkap dan diborgol saat dibawa ke kantor polisi.Tapi, sepanjang perjalanan dia terus digebuki.
”Pak Donald sudah teriak-teriak minta tolong pada masyarakat yang ada di sekitar situ, tapi tidak ada yang menolong.Dia mengira dia dirampok,” tutur Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia Slamet Nugroho.
Menurut Slamet, Donald juga sudah memperkenalkan dirinya sebagai Ketua Dewan Wasit Indonesia di Kejuaraan Karate Asia. Bahkan, dia sempat memperlihatkan paspor miliknya.Tapi,keempat oknum polisi tersebut bergeming dan malah semakin bersemangat menghajar Donald. ”Kami protes keras dengan tindakan sewenang-wenang ini. Karena itu, kami akan menuntut keempat polisi itu sesuai hukum.Bahkan,kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian di sana,” ujar Ketua Umum PB Forki Luhut Binsar Panjaitan saat dihubungi SINDO lewat telepon internasional,kemarin.
Menurut Luhut, penganiayaan ini sudah di luar batas kemanusiaan. Bahkan, dia menyebut oknum polisi Malaysia itu memperlakukan orang-orang Indonesia seperti binatang yang bisa disiksa seenaknya.
”Kami kecewa dengan kejadian tersebut dan ini sangat memalukan. Seharusnya, selaku tuan rumah, Malaysia memberikan jaminan keamanan kepada setiap delegasi peserta kejuaraan itu. Kami datang ke sini (Negeri Sembilan) sebagai tamu, sekaligus undangan. Jadi, sudah sepatutnya mereka memperlakukan kami dengan baik,” tandas Menperindag RI era Presiden Abdurrahman Wahid itu.
”Nyatanya, salah satu anggota rombongan kami dianiaya. Saya sudah bertemu pihak kepolisian (polda) setempat dan meminta kasus ini diusut sampai tuntas. Sebab, ini sudah menyangkut nama baik bangsa. Mereka sudah menginjak- injak harga diri bangsa Indonesia. Kita pun punya kehormatan,” tandas mantan Duta Besar Singapura itu. Luhut wajar marah besar atas kejadian itu.
Sebab, kondisi Donald yang kini dirawat di rumah sakit setempat memang sangat memprihatinkan. Selain mukanya lebam dihajar bogem mentah sang oknum polisi, bagian kemaluannya juga bengkak. ”Ini tindakan yang tidak manusiawi. Bahkan, para karateka kami juga menangis melihat kondisi Donald yang memprihatinkan. Jadi, kasus ini tak boleh dibiarkan. Karena itu, saya akan menuntut mereka. Bahkan, bentuk protes yang telah saya lakukan adalah menarik tim karate Indonesia dari kejuaraan,” ujar Luhut yang mengaku Indonesia baru mendapat tiga perunggu dalam event yang diikuti 32 negara itu.
Donald kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit itu dengan pengawasan penuh KBRI. ’’Sekarang dia masih dirawat dan kondisinya membaik.Menurut dokter, tidak ada luka yang serius. Dia hanya butuh istirahat,”katanya. Menurut Slamet, dia sudah meminta konfirmasi ke kepolisian setempat yang menangkap Donald. Mereka mengatakan ada kecurigaan bahwa Donald pelaku kriminal. Oknum polisi tersebut mengaku sudah menyatakan dirinya bahwa mereka polisi, tapi Donald malah berlari.
’’Tapi, yang pasti, kejadian ini sangat keterlaluan. Kita bangsa yang punya martabat. Tetapi, kini diinjak-injak seenaknya,” kata Slamet. Sementara itu, Ketua Panitia Kejuaraan Karateka Asia Datuk Haji Mohamed Noerdin mengucapkan permohonan maafnya atas kejadian itu. Bahkan, dia menangis di depan seluruh kontingen Indonesia. Apakah Donald akan menempuh jalur hukum untuk menuntut oknum polisi tersebut? Slamet mengatakan belum pasti. Dia masih menunggu perkembangan selanjutnya.
’’Dia masih sakit.Tapi, kalau misalnya Pak Donald menuntut, itu bisa saja,” tutur Slamet. Sementara itu, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia Departemen Luar Negeri (Deplu) Teguh Wardoyo mengatakan pihaknya beserta pimpinan KBRI di Malaysia telah mengajukan nota protes kepada Kepala Polisi Negara Malaysia Jenderal Musa Hassan. Musa berjanji akan memprioritaskan dan mengusut tuntas kasus pemukulan Donald ini.
’’Hukum harus ditegakkan.Sepertinya oknum polisi yang melakukan kekerasan kepada Pak Donald telah diperiksa kepala polisi tersebut,” terang Teguh. Anggota Komisi I DPR-RI Djoko Susilo mengatakan pemerintah harus membela setiap warganya yang mengalami tindakan sewenang- wenang di negara lain. ’’Warga Indonesia harus diberi perlindungan di mana pun berada. Kita harus protes. Malaysia tidak boleh semena-mena seperti itu,” ucapnya. (m ridwan/CR-01)

Ketua Delegasi Wasit Indonesia Digebuki oleh 4 Polisi Malaysia di Jalanan

Donald mengadakan rapat persiapan dengan wasit karate Indonesia di sebuah hotel di Nilai, Negeri Sembilan, Kamis malam hingga Jumat pukul 02.00 dini hari.
Karena sulit dapat taksi, ia terpaksa berjalan kaki pulang ke hotelnya.
Belum jauh berjalan, tiba-tiba ada sedan putih berhenti dan penumpangnya diduga polisi reserse tiba-tiba ingin menangkapnya.
Bukan saja berusaha menangkap tapi langsung memukuli di lokasi.
"Pak Donald sudah teriak-teriak minta tolong pada masyarakat yang ada di sekitar itu tapi tidak ada yang mau menolong karena mungkin mereka tahu itu polisi reserse," kata Slamet.
Setelah itu, Donald digiring ke kantor polisi Nilai, Negeri Sembilan dan didiamkan saja luka-lukanya hingga siang.
Ia pun kemudian menelpon kawan-kawannya kemudian dibawanya ke rumah sakit.
Indonesia akan mempermasalahkan penganiayaan oknum polisi Malaysia terhadap wasit karate Indonesia Donald Luther Kolopita.
Donald bersama rombongan tim karate Indonesia tengah mengikuti Kejuaraan Karate Asia (AKF) yang digelar di Kota Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, 24-26 Agustus.
Namun, sebelum kejuaraan itu berakhir hari ini,tim Indonesia telah memutuskan menarik diri dari event Asia itu.
Alasannya, mereka merasa dilecehkan dengan tindakan oknum polisi Raja Diraja Malaysia terhadap wasit terbaik yang juga Ketua Dewan Wasit Indonesia.
Insiden tersebut bermula saat Donald pulang dari acara pertemuan wasit Indonesia menuju hotel tempatnya menginap, Alson Kelana di Nilai, Jumat (24/8) dini hari.
Dia tak menggunakan kendaraan karena jarak tempat pertemuan itu dengan hotel hanya sekitar 600 m.
Apalagi, kondisi saat itu sudah larut sehingga tak ada lagi taksi yang lewat.
Tapi, di tengah perjalanan, empat orang oknum polisi yang menggunakan mobil menghampirinya.
Ironisnya, tanpa basa-basi, mereka langsung memukuli sang wasit sampai babak belur.
Donald memang sempat membela diri.
Namun, situasinya sangat tidak seimbang.
Dia kemudian ditangkap dan diborgol saat dibawa ke kantor polisi.
Tapi, sepanjang perjalanan dia terus digebuki.
”Pak Donald sudah teriak-teriak minta tolong pada masyarakat yang ada di sekitar situ, tapi tidak ada yang menolong.
Dia mengira dia dirampok,” tutur Konsuler Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia Slamet Nugroho, Sabtu (25/8/2007) Menurut Slamet, Donald juga sudah memperkenalkan dirinya sebagai Ketua Dewan Wasit Indonesia di Kejuaraan Karate Asia.
Bahkan, dia sempat memperlihatkan paspor miliknya.
Tapi, keempat oknum polisi tersebut bergeming dan malah semakin bersemangat menghajar Donald.”
Kami protes keras dengan tindakan sewenang-wenang ini.
Karena itu, kami akan menuntut keempat polisi itu sesuai hukum.
Bahkan, kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian di sana,” ujar Ketua Umum PB Forki Luhut Binsar Panjaitan.
Ketua delegasi wasit karateka Indonesia, Donald Pieter Luther Kolopita, digebuki beberapa polisi Malaysia hingga babak belur, Jumat dinihari, tanpa alasan yang jelas.
"Donald adalah ketua delegasi wasit Indonesia. Ia datang ke Malaysia untuk mengikuti kejuaraan karateka Asia. Ia digebuki polisi berpakaian preman ketika akan kembali ke hotel seusai memimpin rapat dengan tim wasit Indonesia," kata Slamet Nugroho, staf Satgas Perlindungan dan Pelayanan KBRI Kuala Lumpur, Jumat.
Slamet menemui Donald yang saat ini sedang terkapar di rumah sakit Tunku Jafaar, Seremban, Negeri Sembilan. "Ada dua versi cerita pemukulan Donald. Satu dari Donald sendiri dan satu lagi versi polisi," katanya.
Versi Donald, ia mengadakan rapat persiapan dengan wasit karateka Indonesia di sebuah hotel di Nilai, Negeri Sembilan, Kamis malam hingga Jumat pukul dua dini hari. Karena sulit dapat taksi, ia terpaksa berjalan kaki pulang ke hotel.
Belum jauh berjalan, tiba-tiba ada sedan putih berhenti dan penumpangnya diduga polisi reserse tiba-tiba ingin menangkap. Tapi bukan saja menangkap tapi langsung memukuli di lokasi. "Pak Donald sudah teriak-teriak minta tolong pada masyarakat yang ada di sekitar itu tapi tidak ada mau menolong karena mungkin mereka tahu itu polisi reserse," kata Slamet.
Setelah itu, Donald digiring ke kantor polisi Nilai, Negeri Sembilan dan didiamkan saja luka-lukanya hingga siang. Ia pun kemudian menelpon kawan-kawannya kemudian dibawanya ke rumah sakit.
Sedangkan versi kepala polisi Nilai, menurut Slamet, "Kepala Polisi Nilai mengatakan polisi sudah menyatakan dirinya bahwa mereka polisi tapi Donald terus lari. Kemudian dikejar dan ditangkap tapi melawan," katanya.
Tapi menurut Donald, ia tidak melarikan diri dan tidak melawan, hanya ketika dipukuli sempat menangkis secara reflek dan menendang lawannya.
Menurut Kepala Satgas Tatang B Razak, "Pak Donald ini harus menjadi wasit Jumat sore pada perlombaan karateka Asia tapi bagaimana bisa karena saat ini sedang dirawat di rumah sakit," katanya.

Monday, August 27, 2007

2280 tahun sekali

Malam hari dengan 2 buah bulan.
Jangan sampai terlewatkan kesempatan langka yang hanya terjadi dalam 2280 tahun sekali saja!!!
Seluruh dunia menantikan planet Bumi kita mempunyai 2 buah bulan pada 27 Agustus 2007 nanti.
Planet Mars akan terlihat sangat terang di langit mulai awal Agustus.
Planet Mars akan terlihat sebesar bulan planet Bumi kita dengan mata telanjang saja.
Dan puncaknya akan terlihat seperti bulan purnama (full moon) pada tanggal 27 Agustus jam 00.30 malam senin pagi dinihari, saat jarak Mars dengan Bumi kita hanya sekitar 34.65M miles.
Jangan sampai terlewatkan untuk 'menatap' langit yang akan sepertimemiliki 2 buah bulan, karena jarak terdekat seperti itu hanya akanterjadi lagi di tahun 2287 yang akan datang.

Operasi Katarak Gratis

RS Fakultas Kedokteran UKI Cawang bekerja sama dengan Christoffel Blinde Mission (CBM), NGO dari Jerman, mengadakan pelayanan Operasi Katarak untuk orang yang kurang mampu. Bagi yang memerlukan pelayanan tersebut, dapat segera menghubungi:
dr Herny P., SpM dan dr Elisabeth
Telp. 021-8092317 ( ext. 313 ) atau 021-80870762 ( Poli Mata RSU FK UKI )

Sunday, August 26, 2007

WARGA MASIH ENGGAN PAKAI KOMPOR GAS

WARGA TAMAN SARI MASIH ENGGAN PAKAI KOMPOR GAS
Selasa, 07 Agustus 2007 12:17 WIB


Antrean minyak tanah yang cukup panjang.

Konfersi minyak tanah ke gas elpiji yang dicanangkan pemerintah ternyata tidak berpengaruh pada warga Kelurahan Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat. Mereka masih enggan menggunakan kompor gas dan lebih memilih menggunakan kompor minyak tanah. Namun, warga kesulitan mendapat minyak tanah. Pasalnya, Pertamina mulai mengurangi pasokan ke agen-agen di Jakarta. Akibatnya, warga harus antre berjam-jam untuk mendapatkan mintak tanah.
Meski harus antre, warga tetap membeli minyak tanah di pangkalan. Sebab, pada pedagang minyak keliling, harga jauh di atas harga eceran di agen. Sejumlah warga mengaku harus antre selama tujuh sampai delapan jam untuk bisa membeli beberapa liter minyak tanah. Untuk menyiasati panjangnya antrean, warga meletakkan jeriken di dekat pangkalan minyak tanah.(BEY)

Antrean warga Kecamatan Tamansari, Kelurahan Tangki, Jakarta Barat
untuk mendapatkan minyak tanah.

Ratusan warga di Kelurahan Tamansari dan Kelurahan Tangki, Jakarta Barat, masih tetap antre untuk mendapatkan minyak tanah. Jika sehari sebelumnya mereka bisa mendapatkan lima liter minyak tanah, Jumat (24/8) ini, mereka hanya dijatah dua liter minyak tanah. Secara bergiliran, setiap lima orang warga diizinkan masuk ke dalam halaman agen minyak tanah untuk mengambil lima liter minyak yang akan dibelinya.
Sementara ratusan warga lainnya harus antre hingga ke jalan. Sebagian besar warga telah mengantre sejak Kamis pukul 22.00 WIB. Banyak pula anak-anak yang ikut mengantre minyak tanah dan terpaksa tidak masuk sekolah. Hanya dalam waktu satu jam, 5.000 liter minyak tanah ludes. Beberapa petugas yang ikut menjaga, harus menenangkan warga yang mencoba masuk untuk mendapatkan minyak tanah. Ratusan warga lainnya yang telah mengantre harus keecewa karena belum mendapatkan minyak.(BEY)


Antrean warga untuk mendapatkan minyak tanah.
Antrean warga untuk membeli minyak tanah terus terjadi di Ibukota Jakarta. Rupanya, konversi minyak tanah ke gas yang dicanangkan pemerintah tidak membuat sejumlah warga beralih ke gas elpiji. Seperti warga Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat. Mereka masih menggunakan minyak tanah untuk keperluan rumah tangga.
Antrean jeriken minyak tanah, menurut warga, sudah mulai memanjang sejak pukul 03.00 WIB. Bahkan warga rela menunggu selama tujuh jam hingga distributor yang membawa 5.000 liter datang ke pangkalan. Menurut pemilik pangkalan, Junita, sejak pukul 03.00 WIB warga sudah mengantre. Jumlah dirigen bisa lebih 300 jeriken milik warga. Karena banyak warga yang antre, pemilik pangkalan membatasi pembelian, yakni hanya empat liter per orang dengan harga Rp 2.500 per liter.
Menurut warga, mereka tetap menggunakan minyak tanah karena harga gas dianggap terlalu mahal. Apalagi, minyak tanah dapat dibeli secara eceran, satu hingga dua liter. Keraguan warga untuk beralih ke gas juga karena kekhawatiran kualitas tabung gas yang dibagikan secara gratis tersebut tidak memenui standar keselamatan.
Tidak heran apabila program konversi minyak tanah ke gas elpiji terus menuai protes. Program ini dimaksudkan pemerintah untuk menekan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai Rp 60 triliun. Pada tahap awal, program ini telah dilakukan di Jakarta, Tangerang dan Depok, Jawa Barat.
Melalui program ini masyarakat tertentu sudah menerima tabung gas berukuran tiga kilogram dan sebuah kompor gas. Namun, program koversi minyak tanah ke gas elpiji saat ini belum berjalan mulus. Sebagian warga tak siap beralih ke elpiji. Mereka tetap menggunakan minyak tanah. Mereka mengaku sulit memperoleh gas untuk isi ulang kompor gas yang telah diberikan gratis oleh pemerintah.
Di sisi lain, distribusi gas seberat tiga kilogram belum menjangkau daerah sasaran konversi. Ditambah mahalnya harga gas, banyak penerima kompor gas kembali mengunakan minyak tanah. Tabung gas gratis yang dibagikan juga dinilai tidak memenuhi standard. Di Depok, Jawa Barat, sejumlah tabung meledak sebelum dibagikan.
Selain itu, program ini juga mendapat tantangan dari sejumlah kalangan. Massa yang berasal dari berbagai daerah di Jakarta, beberapa hari lalu, datang ke Istana Negara. Mereka dengan tegas menolak konversi minyak tanah ke bahan bakar gas. Massa meminta agar pemerintah melancarkan suplai minyak tanah ke pangkalan-pangkalan agar mereka bisa memasak kembali.
Sebagian besar pengunjuk rasa adalah para pedagang kaki lima dan pemilik warung makan yang selama ini menggunakan minyak tanah. Mereka menilai, penggunaan gas sangat membebani warga. Dan Senin (6/8) kemarin, sekitar 700 orang yang menolak program konversi minyak tanah ke gas elpiji berdemonstrasi di Depo Pertamina di Plumpang Jakarta Utara. Demonstrasi berakhir dengan bentrok. Bentrok terjadi saat warga yang berusaha masuk ke Depo Pertamina dihalau oleh polisi.
Namun demikian, program ini akan tetap dilanjutkan. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan, pada tahun 2009 sebanyak 40 juta unit kompor gas telah dibagikan kepada masyarakat.(DOR)

Kebakaran di Mangga Besar Akibat Kompor Gas Meleduk

19/08/2007 07:43 WIB
Kebakaran di Mangga Besar Akibat Kompor Gas Meleduk
(Nurvita Indarini - detikcom)

Jakarta - Sebuah kompor gas bisa memicu kebakaran hebat. Kompor gas yang meleduk itulah yang memicu kebakaran di kawasan padat penduduk di Mangga Besar, Jakarta Barat.

"Asal apinya dari kompor gas salah satu warga," cetus petugas Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Wahab, saat dihubungi detikcom, Minggu (19/8/2007).

Akibat kompor yang meleduk itu, tiga RT yakni RT 02, RT 03, dan RT 04 di RW 03, Jl Mangga Besar, Kecamatan Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, mengalami kebakaran hebat.

Pihak pemadam kebakaran harus bekerja keras memadamkan si jago merah selama 5 jam 19 menit. Setelah berjibaku melawan api pada Sabtu 18 Agustus sekitar pukul 19.20 WIB, akhirnya kegiatan itu selesai pada Minggu 19 Agustus dini hari pukul 00.39 WIB. (nvt/nvt)

Friday, August 24, 2007

Lagi-lagi Antri MinTan

Lagi-lagi Antri MinTan

Kamis, 23 Agustus 2007


Jam 05an -> sudah mulai antri dengan menaruh jeregen

Jam 08:04-08:46-> telp dan sms, TPI, wartawan TransTV, ANTV, MetroTV, TransTV, dan SCTV

Jam 09an -> datang 3 orang dari TransTV, disusul 2 orang dari ANTV

-> yang antri MinTan dibagi dua,

satu untuk yang mempunyai kupon (1 kupon = 4 liter = Rp.10.000),

yang satu lagi untuk yang tidak ada kupon (1 orang maks 2 liter)

Jam 10:12-> MinTan baru datang, yang mempunyai kupon dilanyani,
yang tidak ada kupon menunggu sampai yang mempunyai kupon selesai dilanyani

Jam 12an -> yang tidak ada kupon baru dilanyani

Jam 13an -> MinTan habis, banyak yang tidak ada kupon tidak dapat MinTan
(pulang dengan tangan kosong, dah nunggu lama habis lagi)


Di warung dekat agen MinTan ada yg jual MinTan hingga Rp.7.000/liter

(hebat bukan)

Tuesday, August 21, 2007

SETELAH HUJAN DERAS, GENANGAN AIR DI RUAS TOL

SETELAH HUJAN DERAS, GENANGAN AIR DI RUAS TOL
21-08-2007 14:23:16

Traffic Management Centre.jam 14.15 Wib

Laporan dari Petugas PJR yang berada di Tol arah Tanggerang di km.02/600 ada genangan air dengan kedalaman ± 50 cm sehingga mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas, menurut pantauan CCTV TMC hingga Interchange Cawang.
Menurut Pengamatan layar CCTV di TMC kepadatan juga terjadi di sekitar tol Grogol arah darmais karena kendaraan yang hendak keluar melalui pintu keluar Darmais arah timur tertahan karena banyak para pengendara sepeda motor yang berteduh di Jembatan Slipi jaya yang memakan hingga 1 jalur.
TMC.

Monday, August 20, 2007

Antrian Minyak Tanah di Rt. 005 Rw. 07 Kel.Tangki Kec. TamanSari

Antrian Minyak Tanah di Asen-Minyak (suniyati)
Jl. Tangki Gg. Langgar I Rt. 005 Rw. 07 No.12
Kel.Tangki Kec. TamanSari Jakarta-Barat


Foto 1
diambil pada: Senin, 20 Agustus 2007


Foto 2
Makin parah dari hari ke hari, minggu lalu warga mendapat 4 liter minyak tanah, sekarang hanya mendapat 2 liter minyak tanah.




Foto 3
Supaya tidak terjadi keributan, maka didatangkan polisi.

Sunday, August 19, 2007

Suara yang tidak sah alias golput pada Pilkada DKI Jakarta

Suara yang tidak sah alias golput pada Pilkada DKI Jakarta:


Suara yang tidak sah alias golput: 2.081.304 (36,391%)

Perolehan Suara Pilkada DKI Jakarta

TOTAL: 3.637.981
ADANG DARADJATUN - DANI ANWAR: 1.534.092 (42,169%)









FAUZI BOWO - PRIJANTO: 2.103.889 (57,831%)



TOTAL: 3.637.981

Perolehan Suara Pilkada DKI Jakarta per wilayah

  1. Jakarta Pusat
    ADANG DARADJATUN DAN DANI ANWAR: 183.801 (44,013%)
    FAUZI BOWO DAN PRIJANTO: 233.805 (55,987%)
    TOTAL: 417.606
  2. Jakarta Timur
    ADANG DARADJATUN DAN DANI ANWAR: 464.059 (43,299%)
    FAUZI BOWO DAN PRIJANTO: 607.697 (56,701%)
    TOTAL: 1.071.756
  3. Jakarta Selatan
    ADANG DARADJATUN DAN DANI ANWAR: 341.681 (42,632%)
    FAUZI BOWO DAN PRIJANTO: 459.783 (57,368%)
    TOTAL: 801.464
  4. Jakarta Barat
    ADANG DARADJATUN DAN DANI ANWAR: 305.124 (39,091%)
    FAUZI BOWO DAN PRIJANTO: 475.424 (60,909%)
    TOTAL: 780.548
  5. Jakarta Utara
    ADANG DARADJATUN DAN DANI ANWAR: 235.567 (42,448%)
    FAUZI BOWO DAN PRIJANTO: 319.381 (57,552%)
    TOTAL: 554.948
  6. Kepulauan Seribu
    ADANG DARADJATUN DAN DANI ANWAR: 3.860 (33,107%)
    FAUZI BOWO DAN PRIJANTO: 7.799 (66,893%)
    TOTAL: 11.659

Pawai Tujuh Belasan


Pawai Tujuh Belasan di Kel. Tangki, Kec. Taman Sari, Jakarta
pada hari Jumat, 17 Agustus 2007.

Pawai "Napak Tilas Proklamasi 2007"

Mobil kepresidenan RI yang pertama REP-1
ikut meramaikan Pawai Napak Tilas Proklamasi 2007
pada hari Kamis, 16 Agustus 2007 dari Jl. Teuku Umar menuju Tugu Proklamasi, Jakarta.
Selama ini mobil disimpan di Museum Joang 45, Jakarta.

Monday, August 13, 2007

Lihat Teks Indonesia Raya 3 stanza

http://fajar-sion.org/
62 Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lihat Teks Indonesia Raya 3 stanza
Silahkan link:
http://fajar-sion.org/Teks%20Indonesia%20Raya%203%20stanza.php

Mulai hari ini, Senin 13 Agustus - Kamis 16 Agustus

Mulai hari ini, Senin 13 Agustus - Kamis 16 Agustus
bagi yg pernah kehilangan mobil/motor dpt langsung ke POLRES Daan Mogot-Jakarta
dgn bawa STNK + BPKB asli
siapa tau mobil/motor Anda ada disitu (lebih dari 1300 kendaraan)
gratis kok, disitu juga ada wartawan loh
krn klo tdk diambil maka akan dilelang secepatnya

Sunday, August 12, 2007

Antrian Minyak Tanah di Rt. 008 Rw. 07 Kel.Tangki Kec. TamanSari

Minggu, 12 Agustus 2007

Jam: 12an

Kamerawan SCTV Liputan 6, sedang naik ke atas drum minyak tanah untuk mengambil gambar di Rt. 008 Rw. 07 Kel.Tangki Kec. TamanSari Jakarta-Barat 11170

Kamerawan SCTV Liputan 6, dah selesai nih, turun dulu ah.

Repoter ANTV Topik.