PT Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta rangkaian listrik Blue Line di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (30/11) pagi. Namun, kereta dalam kota tersebut baru dioperasikan secara maksimal pada 3 Desember mendatang. Dengan ongkos Rp 5.000, warga bisa menaiki sarana angkutan massal tersebut.
Menurut Direktur Utama PT KAI Ronny Wahyudi, Blue Line akan beroperasi dari Stasiun Manggarai, Sudirman, Karet, Tanahabang, Duri, dan Angke. Kemudian diteruskan ke Kampung Bandan, Kemayoran, Pasar Senen, Kramat, Jatinegara. "Sesampai di Jatinegara, KRL berbalik arah dan menuju Stasiun Manggarai," kata Ronny.
Adapun jadwal Blue Line dimulai pukul 06.30, 07.30, 08.30 dan 09.30 WIB untuk pelayanan pada pagi hari. Pelayanan sore hari dibuka pukul 15.30, 16.30, 17.30 dan 18.30 WIB dengan tarif sekali jalan Rp 5.000. "Tapi dalam dua hingga tiga bulan ini masih promosi, sehingga tarifnya cukup Rp 3.500," ungkap Ronny.
Peluncuran kereta tersebut merupakan salah satu cara mengatasi kemacetan Ibu Kota yang semakin parah. Ini sekaligus melengkapi transportasi massal seperti bus Transjakarta serta taksi air yang pengoperasiannya tidak optimal.
Menurut Direktur Utama PT KAI Ronny Wahyudi, Blue Line akan beroperasi dari Stasiun Manggarai, Sudirman, Karet, Tanahabang, Duri, dan Angke. Kemudian diteruskan ke Kampung Bandan, Kemayoran, Pasar Senen, Kramat, Jatinegara. "Sesampai di Jatinegara, KRL berbalik arah dan menuju Stasiun Manggarai," kata Ronny.
Adapun jadwal Blue Line dimulai pukul 06.30, 07.30, 08.30 dan 09.30 WIB untuk pelayanan pada pagi hari. Pelayanan sore hari dibuka pukul 15.30, 16.30, 17.30 dan 18.30 WIB dengan tarif sekali jalan Rp 5.000. "Tapi dalam dua hingga tiga bulan ini masih promosi, sehingga tarifnya cukup Rp 3.500," ungkap Ronny.
Peluncuran kereta tersebut merupakan salah satu cara mengatasi kemacetan Ibu Kota yang semakin parah. Ini sekaligus melengkapi transportasi massal seperti bus Transjakarta serta taksi air yang pengoperasiannya tidak optimal.
Semoga tidak seperti busway
PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta akan mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) Ciliwung Blue Line atau KRL jalur lingkar dalam kota (circle line), mulai Jumat (30/11) mendatang.
"Rangkaian sementara, yakni, sebanyak empat kereta AC KRL-I Buatan PT Inka," kata Kepala Humas PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta Akhmad Sujadi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, pengamanan di dalam KRL itu sendiri, disiapkan sebanyak delapan petugas, sedangkan tarifnya Rp5.000/penumpang.
Namun, kata dia, di stasiun yang memiliki peron rendah, KRL itu belum berhenti. "Sedangkan jadwal perjalanannya sendiri, masih diusulkan," katanya.
Jadwal yang diusulkan, yakni, pukul 06.30 WIB, 07.30 WIB, 08.30 WIB. 09.30 WIB, 15.30 WIB,16.30 WIB, 17.30 WIB, 18.30 WIB dan 19.30 WIB.
Untuk penentuan pastinya, kata dia, masih ada rapat bersama dengan Ditjenka & Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yang akan dilaksanakan di atas KRL pada Selasa (27/11) mendatang.
"Perjalanan tersebut sekaligus untuk menguji coba dan meninjau langsung kondisi lintasan dan stasiun," katanya.
Sebelumnya dilaporkan, Kahumas PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta Akhmad Sujadi mengatakan, lintasan dalam kota (circle line) yang ada di Jakarta, merupakan potensi besar untuk mengatasi kemacetan jalan raya.
"Lintasan yang ada saat ini memiliki panjang 27 kilometer dengan jalur ganda, dan sudah ada sejak zaman Belanda bahkan sempat digunakan pada 1984-1987," katanya.
Kendala yang dihadapi saat ini, yakni, dari panjang lintasan 27 kilometer itu, sekitar 60 persennya di kiri dan kanannya dipenuhi bangunan liar, demikian pula dengan kondisi stasiunnya yang harus diperbaiki.
Lintasan circle line itu sendiri, dari Manggarai, Mampang, Karet, Sudirman, Duri, Angke, Kampung Bandan, Rajawali, Kemayoran, Pasar Senen, Gang Sentiong, Kramat, Pondok Jati, sampai Jatinegara.
"Rangkaian sementara, yakni, sebanyak empat kereta AC KRL-I Buatan PT Inka," kata Kepala Humas PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta Akhmad Sujadi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, pengamanan di dalam KRL itu sendiri, disiapkan sebanyak delapan petugas, sedangkan tarifnya Rp5.000/penumpang.
Namun, kata dia, di stasiun yang memiliki peron rendah, KRL itu belum berhenti. "Sedangkan jadwal perjalanannya sendiri, masih diusulkan," katanya.
Jadwal yang diusulkan, yakni, pukul 06.30 WIB, 07.30 WIB, 08.30 WIB. 09.30 WIB, 15.30 WIB,16.30 WIB, 17.30 WIB, 18.30 WIB dan 19.30 WIB.
Untuk penentuan pastinya, kata dia, masih ada rapat bersama dengan Ditjenka & Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yang akan dilaksanakan di atas KRL pada Selasa (27/11) mendatang.
"Perjalanan tersebut sekaligus untuk menguji coba dan meninjau langsung kondisi lintasan dan stasiun," katanya.
Sebelumnya dilaporkan, Kahumas PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta Akhmad Sujadi mengatakan, lintasan dalam kota (circle line) yang ada di Jakarta, merupakan potensi besar untuk mengatasi kemacetan jalan raya.
"Lintasan yang ada saat ini memiliki panjang 27 kilometer dengan jalur ganda, dan sudah ada sejak zaman Belanda bahkan sempat digunakan pada 1984-1987," katanya.
Kendala yang dihadapi saat ini, yakni, dari panjang lintasan 27 kilometer itu, sekitar 60 persennya di kiri dan kanannya dipenuhi bangunan liar, demikian pula dengan kondisi stasiunnya yang harus diperbaiki.
Lintasan circle line itu sendiri, dari Manggarai, Mampang, Karet, Sudirman, Duri, Angke, Kampung Bandan, Rajawali, Kemayoran, Pasar Senen, Gang Sentiong, Kramat, Pondok Jati, sampai Jatinegara.
No comments:
Post a Comment