Monday, September 17, 2007

Ganti Saja "Speedy" Jadi "Slowly"

Ganti Saja "Speedy" Jadi "Slowly"
Saya baru dua bulan berlangganan Telkom Speedy, nomor 1212190072. Saya merasa tertipu dengan promosi Telkom Speedy yang mengklaim mempunyai kecepatan 384 kbps.
Kenyataannya kecepatan yang diperoleh kebanyakan adalah 0 kbps.
Koneksi internet tidak bisa dilakukan, padahal hari libur.
Tadinya kecepatan serendah itu hanya pada jam sibuk hari kerja.
Namun, setelah diamati kecepatan zero kbps terjadi hampir setiap hari dan setiap waktu.
Pada minggu kedua-ketiga pertama, pada dini hari (pukul 01.00-03.00 WIB) kecepatan bisa mencapai 50-80 kbps.
Ini membuat kesabaran saya habis.
Layanan pelanggan 147 tidak banyak membantu karena selalu mengatakan "tidak ada masalah".
Saya tidak tahu yang memberi jawaban itu mesin atau petugas layanan pelanggan Speedy. Karena kecepatan yang rendah tersebut, penggunaan internet menjadi tidak maksimal.
Sudah dua bulan ini kuota saya berlebih rata-rata 25 persen.
Karena pada hari dan jam kerja Telkom Speedy tidak dapat diharapkan.
Apakah pihak Telkom lebih senang saya menggunakan Telkomnet Instant yang akan membuat tagihan telepon meledak?
Apabila Telkom tidak siap memberikan layanan secara profesional, lebih baik uang untuk promosi digunakan untuk mempersiapkan infrastruktur terlebih dahulu.
Jika sudah benar-benar siap, baru promosikan produk.
Kalau masih nekat tetap mempromosikan layanan internet dengan kondisi seperti yang saya alami, sebaiknya mengganti nama produknya menjadi "Telkom Slowly" pasti akan lebih mengena dan lebih sukses karena sesuai dengan kenyataan alias tidak menipu pelanggan.
MAMAN HERMANSYAH Pengadengan Selatan RT 001 RW 004, Pancoran, Jaksel

3 comments:

Anonymous said...

Pada 1 Agustus 2007 saya mengantarkan kakak mendatangi Plasa Telkom di Jalan Ahmad Yani, Bekasi, untuk mendapatkan layanan internet Telkom Speedy. Seorang petugas menawarkan jasa pemasangan terima rapi dengan biaya Rp 500.000. Saya ragu dengan penawaran itu dan ketika dicek melalui nomor 147 (layanan Speedy), ternyata harga modem hanya Rp 400.000.

Kepada petugas yang saya hubungi melalui nomor 147 itu, saya langsung memesan untuk pemasangan baru sesuai tarif yang disebutkan. Seminggu kemudian (7/8) petugas datang melihat keadaan di tempat dan memasang modem yang dia bawa. Namun, katanya, untuk sementara modem hanya dipinjamkan karena di Telkom belum ada stok baru untuk pelanggan.

Sayangnya modem tersebut hanya bisa berfungsi satu hari, esok paginya sudah tidak bisa digunakan lagi. Ketika dilaporkan ke Plasa Telkom, saya hanya diminta menunggu sampai ada stok baru yang bisa dipasang. Baru pada 15 Agustus 2007, setelah berulang kali saya menghubungi, menurut Telkom telah ada stok dan akan langsung dipasang sore itu.

Kepada petugas yang datang dan memasang modem tersebut, kakak saya membayar Rp 400.000 dan Rp 85.000 untuk biaya pendaftaran. Namun, lagi-lagi pada 29 Agustus 2007 Speedy itu tak bisa digunakan.

Sejak itu setiap hari lebih dari sekali saya melapor ke Plasa Telkom dan jawaban yang diberikan selalu sama, yaitu akan dikirim petugas teknisi. Namun, petugas teknisi tak kunjung datang. "Pastikan Anda Menggunakan Speedy" adalah slogan Telkom. Namun, ketika sudah digunakan Telkom malah membuat kecewa.

Dhania Jalan Pakis VIII C/6, Pekayon Jaya, Bekasi

Anonymous said...

Dhania,

Kelihatannya Telkom kurang siap dengan produk Speedynya..

Saya pun mengalama hal seperti itu, saking keselnya saya tulis "Ganti Saja Speedy Jadi Slowly" dan kirim ke redaksi Kompas pake fax (utk membuktikan bahwa line internet payah banget)..dan ternyata jurus pamungkas itu jitu..dalam waktu 5 hari masalah saya bisa diselesaikan dengan baik oleh Telkom (kalo kerjanya efisien sebetulnya bisa lebih cepat).

Kasihan ya telkom kita..sebetar lagi juga diakuisisi sama SingTel atau TM..

Anonymous said...

respontnya terlalu lama sich,

kan klo speedynya lambat

pelanggan yg rugi