Gempa 7,7 SR yang terjadi pukul 06.49 WIB, Kamis (13/9/2007), membuat warga Sumatera Barat ketakutan. Gempa dirasakan lebih kuat dibanding yang terjadi Rabu (12/9/2007) kemarin yang berpusat di Bengkulu.
Gempa 6,7 SR datang lagi pada pukul 08.26 WIB, Kamis (13/9/2007). Gempa ini berpusat di 130 km baratdaya Painan, Sumbar.
Menurut BMG, gempa ini berpotensi tsunami.
Pasca gempa bumi tektonik berkekuatan 7,9 Skala Richter SR di Bengkulu, BMG menyebutkan terjadinya berkali-kali gempa susulan di Bengkulu dan daerah sekitarnya, seperti Jambi dan Padang.Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) melalui Stasiun Geofisika di Kotabumi, Lampung, hingga Kamis (13/9) dinihari, melaporkan telah terjadi empat kali gempa (susulan) di sekitar Lais di Bengkulu, dan sedikitnya tujuh kali gempa di wilayah Sungai Penuh di Jambi. Namun BMG juga mengklarifikasi peringatan dini potensi terjadi gelombang pasang laut (tsunami) yang semula disampaikan sebagai dampak gempa Bengkulu tersebut. Pembatalan warning potensi tsunami itu disampaikan BMG setelah mendapatkan informasi dari masyarakat dan hasil pemantauan tidak adanya tanda-tanda berupa tsunami di perairan laut sekitar Bengkulu dan wilayah sekitarnya pasca gempa itu. BMG juga sempat menyampaikan peringatan dini kedua tentang potensi terjadi tsunami, setelah gempa susulan dengan kekuatan 6,6 SR, Rabu (12/9) malam, pukul 21:40 WIB yang berlokasi di 3.21 Lintang Selatan (LS)-101.44 Bujur Timur (BT) atau 76 Km Baratlaut Lais di Bengkulu. Gempa itu berkedalaman 18 Km, karena terjadi di laut, menurut BMG berpotensi menimbulkan tsunami sehingga menyebarluaskan peringatan dini kepada masyarakat luas. Namun beberapa waktu kemudian BMG meralat peringatan itu dengan menyatakan tidak terjadi tsunami akibat gempa susulan tersebut. Adapun rincian gempa susulan yang dilaporkan Stasiun Geofisika Kotabumi-Lampung dan Stasiun Meteorologi Maritim di Panjang, Bandarlampung pasca gempa 7,9 SR di Baratdaya Bengkulu, Rabu (12/9), pukul 18:10 WIB, sebanyak empat kali getaran gempa di sekitar Lais di Bengkulu. Getaran gempa susulan pertama terjadi dengan kekuatan (magnitude) 5,6 SR, Rabu malam pukul 20:17 WIB, lokasi pada 3.6 Lintang Selatan (LS)-100.33 BT atau 191 Km Baratdaya Lais-Bengkulu), dengan kedalaman 10 Km. Gempa kedua terjadi berkekuatan 5,0 SR, pukul 20:53 WIB, lokasi pada 4.26 Lintang Selatan (LS)-101.08 Bujur Timur (BT) atau 134 Km Baratdaya Lais-Bengkulu, dengan kedalaman 30 Km. Gempa susulan ketiga, berkekuatan 5,3 SR, pukul 21:04 WIB, dengan lokasi 4.66 Lintang Selatan (LS)-100.80 Bujur Timur (BT) atau 187 Km Baratdaya Lais-Bengkulu, dengan kedalaman 15 Km. Susulan gempa keempat, dengan kekuatan 6,6 SR, pukul 21:40 WIB, lokasi pada 3.21 Lintang Selatan (LS)-101.44 Bujur Timur (BT) atau 76 Km Baratlaut Lais-Bengkulu, dengan kedalaman 18 Km. Getaran gempa susulan 6,6 SR inilah yang sempat diwarning BMG berpotensi tsunami, tapi kemudian diralat kembali setelah pasca gempa tidak diperoleh laporan terjadi tsunami di sekitar lokasi gempa. BMG melalui Stasiun Geofisika di Kotabumi, Lampung, juga menyampaikan rincian terjadi tujuh kali gempa (susulan) di sekitar wilayah Sungai Penuh di Jambi, pasca gempa 7,9 SR di Bengkulu, Rabu malam. Gempa pertama terjadi dengan kekuatan 6,1 SR, pukul 20:02 WIB, dengan lokasi 3.02 Lintang Selatan-101.02 Bujur Timur atau 113 Km Baratdaya Sungai Penuh-Jambi, dengan kedalaman 66 Km. Gempa kedua dengan kekuatan 5,0 SR, terjadi pukul 21:25 WIB, dengan lokasi 2.53 Lintang Selatan (LS)-101.33 Bujur Timur (BT) atau 51 Km Baratdaya Sungai Penuh-Jambi, dengan kedalaman 30 Km. Berikutnya yang ketiga terjadi gempa berkekuatan 5,1 SR, pukul 22:07 WIB, lokasi 2.34 Lintang Selatan (LS)-101.23 Bujur Timur (BT) atau 35 Km Baratdaya Sungai Penuh-Jambi, dengan kedalaman 15 Km. Getaran gempa keempat berkekuatan 4,8 SR, pukul 22:26 WIB, yang berlokasi di 2.96 Lintang Selatan (LS)-100.64 Bujur Timur (BT) atau 130 Km Baratdaya Sungai Penuh-Jambi, dengan kedalaman 10 Km. Berikutnya, terjadi pula gempa berkekuatan 5,6 SR, pukul 22:35 WIB, berlokasi di 4.16 Lintang Selatan (LS)-100.93 Bujur Timur (BT) atau 142 Km Baratdaya Lais-Bengkulu, dengan kedalaman 20 Km. Menjelang tengah malam Rabu, BMG juga melaporkan adanya getaran gempa susulan berkekuatan 6,1 SR, pukul 23:37 WIB, berlokasi pada 3.36 Lintang Selatan (LS)-101.11 Bujur Timur (BT) atau 106 Km Baratlaut Lais-Bengkulu, dengan kedalaman 15 Km dan gempa lanjutan berkekuatan 5,4 SR, pukul 23:53 WIB, berlokasi di 3.17 Lintang Selatan (LS)-100.28 Bujur Timur (BT) atau 174 Km Baratdaya Sungai Penuh-Jambi, dengan kedalaman 10 Km. BMG menyebutkan, kemungkinan masih akan terjadi gempa susulan di beberapa tempat di sekitar Bengkulu dan Jambi maupun daerah sekitarnya, namun diprediksi kekuatan (magnitude) getarannya akan semakin mengecil.
Gempa berkekuatan 7,7 pada Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah 140 Km Baratdaya Sungai Penuh di Jambi, Kamis (13/9) pagi, pukul 06.49 WIB, menurut BMG berpotensi menimbulkan ancaman gelombang pasang laut (tsunami).Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) melalui Stasiun Geofisika di Kotabumi, Lampung Utara dan Stasiun Meteorologi Maritim Lampung di Panjang, Bandarlampung, Kamis (13/9) pagi, meneruskan peringatan dini (warning) dari BMG pusat terkait potensi tsunami akibat gempa 7,7 SR itu. Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Lampung, St Yulianto di Panjang, Bandarlampung, menyampaikan peringatan dini itu untuk diteruskan kepada masyarakat dan pihak terkait agar dapat mengantisipasi dampaknya, khususnya di sekitar lokasi gempa tersebut. Stasiun Meteorologi Maritim di Panjang, Lampung mengingatkan masyarakat agar menghindari wilayah dekat pantai, selama masih mungkin terjadi gempa susulan yang dalam kondisi pusat gempa di laut dangkal dapat berpotensi menimbulkan tsunami. BMG melaporkan pula adanya gempa susulan di 97 Km Baratdaya Painan di Sumatera Barat, pada Kamis pagi, pukul 07.16 WIB, dengan kekuatan 6,0 SR yang berlokasi di 2.02 Lintang Selatan (LS)-100,00 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 67 Km.
No comments:
Post a Comment