Merintis Teknologi Monitor dan Televisi Merek Lokal
Selama ini produk teknologi komunikasi informasi buatan Indonesia dianggap tidak bermutu dan tidak memiliki kualitas yang sebanding dengan merek-merek global yang beredar di pasaran. Sebagian besar dari kita menganggap produk buatan luar negeri mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan buatan lokal.
Yang menyedihkan, sering kali produk-produk merek lokal berkembang sendiri tanpa dukungan pemerintah yang condong menutup mata terhadap upaya anak bangsa untuk memanufaktur produk dengan label made in Indonesia. Kita tidak mau merasa bangga dengan label made in Indonesia yang selama ini hanya digunakan pada produk-produk pakaian yang mulai kalah bersaing di pasaran global.
Selama ini, beberapa produk manufaktur teknologi komunikasi informasi dan elektronik, seperti komputer, monitor, atau televisi, berjalan sendiri-sendiri, tidak memperoleh insentif yang memadai dari pemerintah untuk mengembangkan usahanya dan membiarkan merek lokal bertarung sendiri menghadapi merek multinasional yang kaya dengan dana promosi dan pemasaran.
Pengusaha merek lokal pun berjuang untuk tetap bertahan menghadapi produk-produk luar negeri, khususnya produk teknologi dan elektronik buatan daratan China. Di tengah derasnya barang-barang murah buatan China, tidak ada langkah konkret dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya pergeseran strategis usaha manufaktur di China.
Setidaknya ada dua alasan kemungkinan terjadinya perpindahan usaha manufaktur teknologi dan elektronik di China. Pertama, meningkatnya biaya, baik upah buruh dan bahan baku. Kedua, adanya keinginan alamiah bisnis manufaktur di daratan China untuk melakukan diversifikasi usaha ke tingkatan yang lebih tinggi.
Memiliki peluang
Usaha ini setidaknya diantisipasi oleh Rudy Tirta dari PT Inti Sinar Anugrah yang memiliki pabrik manufaktur monitor dan televisi di Kawasan Industri Candi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Ambisinya pun jelas, menjadi pengusaha manufaktur monitor dan televisi dalam skala global dengan mengekspor beberapa produknya ke Timur Tengah maupun Amerika Latin.
Menggunakan merek Advance Digitals, strategi yang dijalankan Rudy Tirta pun menarik dan jarang dilakukan oleh pengusaha Indonesia. Ia membuka sebuah kantor di Shenzhen yang dekat dengan kantor pameran perdagangan pemerintah sehingga Advance Digitals memiliki peluang untuk bertemu dengan para pembeli yang menginginkan produk manufaktur televisi dan monitor.
Ia mengatakan, selama ini persoalan yang dihadapinya adalah mengatur inventaris stok komponen secara tepat waktu, sesuatu yang dianggapnya sebagai salah satu hambatan serius untuk menekan biaya produksi untuk bersaing di pasaran global. Namun, ia percaya bahwa produk buatannya yang menggunakan beberapa merek untuk keperluan pasar ekspor memiliki peluang yang baik asal tekun dilakukan dan tetap konsisten untuk bisa memenuhi permintaan pasar.
Pembeli luar negeri
Dibandingkan dengan produk manufaktur televisi dan monitor di daratan China, pabrik Advance Digitals memang tidak besar dengan memiliki lima ban berjalan yang secara bergantian merakit monitor dan televisi menggunakan teknologi CRT atau LCD. Aktivitas di pabrik PT Inti Sinar Anugrah pun terbilang ramai, dengan beberapa bagian sibuk mengerjakan produk untuk pembeli pelanggan dari luar negeri.
Ada dua produk Advance Digitals yang menjadi andalan, yaitu seri V988, yang merupakan gabungan monitor dan televisi menggunakan teknologi LCD; dan seri 1788P, sebagai monitor 17 inci ramah lingkungan yang dinamakan ExtremeFlat T-Green dengan mencangkokkan teknologi Avion AirVitamin dan Photocatalyst AntiMicrobial yang sekarang sedang diuji coba di ITB.
Dibandingkan dengan monitor sejenis di pasaran, produk Advance Digitals memiliki desain yang tidak kalah menarik serta menghasilkan tampilan monitor yang jelas dan terang. Seri V988 dengan rasio kontras 700:1 ukuran 19 inci menghasilkan resolusi 1.440 x 900 piksel menjadi monitor LCD serba guna yang memiliki tuner televisi layar lebar dalam format 16:9.
Ketika digunakan untuk bermain game, V988 Advance Digitals mampu menghasilkan tampilan gambar yang memuaskan dan menyenangkan untuk digunakan. Sebagai merek lokal, desain dan teknologi manufaktur yang dikembangkan dengan dua fungsi monitor dan televisi ini tidak kalah bersaing dengan merek-merek multinasional yang tersedia di pasaran.
Kita mendukung
Selain memproduksi televisi dan monitor, Advance Digitals juga memiliki produk teknologi lain, seperti pemutar musik digital MP3, USB Flash Drive, pengeras suara, maupun tuner televisi. Pemutar musik MP3 dinamakan Vois yang dikemas khusus dengan tampilan grup band Samsons, serta sebuah lagu Samsons berjudul Luluh yang bisa didengar langsung dari perangkat Vois ini.
Pada awalnya semua perusahaan teknologi dan elektronik di kawasan Asia memulai dengan meniru produk-produk yang tersedia di pasaran. Advance Digitals berada selangkah lebih maju dengan merakit sendiri produk-produknya dan tidak hanya sekadar memberi merek lokal.
Kita pun harusnya berbangga memiliki merek monitor dan televisi buatan lokal dengan kualitas yang tidak kalah dibandingkan dengan merek impor. Kita pun harus memberikan dukungan penuh, bukan hanya pemerintah, tetapi juga distributor dan pengguna untuk menjadikan merek Advance Digitals ini memiliki nilai tambah dalam menghadapi persaingan global.
Paling tidak, konsistensi untuk tetap merakit merek lokal akan memberikan peluang untuk mengisi pergeseran-pergeseran produk manufaktur dari daratan China ke kawasan Asia Tenggara lainnya. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Zyrex, BYON, dan lainnya, tinggal kita saja yang mendukungnya.
1 comment:
Kalau saya sebagai pembeli sih biasanya pengennya yang murah aja tapi kualitas lumayan lah, kalau produk lokal bisa berkualitas tentu lebih hebat
Post a Comment