Tuesday, September 18, 2007

Ternyata SMS tidak aman untuk digunakan.

Semakin maju teknologi komunikasi informasi, semakin rentan posisi konsumen menghadapi para pengendali teknologi, khususnya operator. Bukan saja menyangkut SMS sampah yang selama ini dipersoalkan, tetapi juga kenyamanan dan privasi kita pun diinjak seenaknya oleh operator.

Pekan lalu terungkap bagaimana semena-menanya operator memperlakukan konsumennya. Ini terjadi pada wartawan majalah Tempo yang sedang menyelidiki terjadinya kasus penggelapan pajak. Komunikasi SMS wartawan Tempo dengan narasumbernya diakui telah diberikan salinannya oleh PT Telkom Tbk kepada penegak hukum.

PT Telkom Tbk yang menyelenggarakan layanan ponsel Flexy tidak menjelaskan siapa penegak hukum yang dimaksud. Kejadian ini menjelaskan, kalau berbagai informasi yang kita gunakan memanfaatkan kemajuan teknologi sekarang ini, dengan mudah dilecehkan oleh para penyelenggara teknologi seperti yang dilakukan PT Telkom Tbk.

Apa yang dilakukan operator telekomunikasi terbesar di negeri ini mencerminkan betapa buruknya perilaku mereka yang secara sengaja melecehkan kepentingan konsumen. Bayangkan kalau informasi SMS yang dibocorkan itu adalah rahasia bank atau rahasia lainnya.

Dan percayalah, ini hanya bisa terjadi di Indonesia. Hanya di Indonesia para operator bisa bersikap semena-mena terhadap konsumennya, termasuk SMS sampah yang terus-menerus menghantui pengguna ponsel.

Komunikasi SMS sifatnya personal, untuk kepentingan hubungan personal oleh penggunanya. Kasus penggelapan pajak yang diselidiki wartawan Tempo tidak masuk dalam kategori membahayakan keamanan negara, seperti terorisme, sehingga operator mana pun tidak memiliki kewenangan untuk merilis SMS yang dimaksud.

Bayangkan kalau sebuah perusahaan publik seperti PT Telkom Tbk bisa seenaknya "membocorkan" SMS konsumennya, apa pun bisa dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi tersebut. Konyolnya, kita tidak bisa membela diri menggunakan layanan yang kita bayar.

Kita harus waspada untuk tidak terjebak layanan komunikasi yang dipromosikan sebagai murah meriah, tetapi tak memerhatikan keamanan dan kerahasiaan kita menggunakannya. Menggunakan SMS pun harus hati-hati, apalagi dalam kaitan pekerjaan, karena ternyata SMS tidak aman untuk digunakan.

No comments: