Tuesday, September 18, 2007

PT Bakrie Telecom sebagai pemenang tender pembangunan Sambungan Langsung Internasional.

Direktur Utama PT Bakrie Telecom Anindya N Bakrie menyatakan kesiapannya untuk segera menyelenggarakan layanan sambungan langsung internasional. BTEL akan membangun jaringan internasional dalam waktu tiga tahun, setelah mendapatkan izin prinsip dari pemerintah.

Menurutnya, untuk pembangunan infrastruktur dalam lima tahun pertama, pihaknya menyiapkan dana investasi sebesar Rp 222,8 miliar. "Kami akan menawarkan tarif percakapan internasional yang terjangkau."

Pemerintah melalui Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Basuki Yusuf Iskandar secara resmi mengumumkan PT Bakrie Telecom (BTEL) sebagai pemenang tender pembangunan SLI. BTEL menyisihkan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL), Mobile-8, dan PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) untuk memperoleh lisensi ini.

Dalam tender SLI, peserta diminta untuk menyanggupi pembangunan dua sentra gerbang internasional (SGI) di barat dan timur Indonesia. Dua SGI itu nantinya harus dihubungkan ke titik utama jaringan tulang punggung internasional, seperti Amerika Serikat atau Inggris.

Terpilihnya BTEL ini, kata Basuki, berdasarkan keputusan profesionalisme dan obyektivitas sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada. Syarat dan ketentuan itu adalah terkait dengan administratif, finansial, teknis, dan rencana bisnis.

Dengan memenangi tender tersebut, BTEL diwajibkan memenuhi komitmen pembangunan dalam lima tahun pertama. Pembangunan itu mencakup lima SGI yang meliputi kota Jakarta, Surabaya, Batam, Makassar, dan Medan.

Selain itu, Bakrie juga harus membuat satu titik landasan sambungan di Batam yang merupakan rute jaringan internasional yang direncanakan menuju Singapura. Jaringan telekomunikasinya menggunakan International Internet Exchange (IIX) melalui serat optik serta penyediaan jaringan transmisi antar-SGI.

Anindya mengatakan, dalam pengembangan jaringan internasional itu pihaknya sedang mempelajari lebih dalam apakah akan membangun sendiri atau menggandeng mitra lain dalam bentuk konsorsium.

"Kami masih melihat mana yang terbaik. Kami terbuka saja kalau ada yang mau gabung, tentunya sepanjang ada komitmen yang jelas terhadap percepatan pembangunan dan mampu memberikan tarif yang terjangkau bagi pelanggan," katanya.

Menyinggung ketersambungan jaringan dengan negara tujuan internasional (Tier-1), Anindya menjelaskan, pihaknya akan mengusahakan untuk membangun jaringan secepat mungkin.
"Ketersambungan ini penting karena akan berdampak pada efisiensi maupun efektivitas penyaluran lalu lintas percakapan telepon internasional," ujarnya.

No comments: